Apa itu kanker serviks
Hai Gaes, ada yang sudah pernah dengar tentang kanker serviks? Apa sih kanker serviks itu?
Kanker serviks adalah kanker yang tumbuh pada sel-sel di leher rahim. Umumnya, kanker serviks tidak menunjukkan gejala pada tahap awal. Gejala baru muncul saat kanker sudah mulai menyebar. Dalam banyak kasus, kanker serviks terkait dengan infeksi menular seksual. Kanker serviks adalah salah satu jenis kanker yang paling mematikan pada wanita, selain kanker payudara.
Penyakit kanker serviks itu ada tahapannya lho gaes
Tahap atau tahapan digunakan untuk menjelaskan tingkat penyebaran kanker. Semakin tinggi tahapan kanker, maka semakin luas penyebarannya. Berikut ini adalah tahapan kanker serviks berdasarkan penyebarannya:
Tahapan 1
- Sel kanker tumbuh di permukaan leher rahim, tetapi belum menyebar ke luar rahim.
- Terdapat kemungkinan kanker sudah menyebar ke kelenjar getah bening di sekitarnya, namun belum menyerang organ di sekitarnya.
- Ukuran kanker bervariasi, bahkan bisa lebih dari 4 cm.
Tahapan 2
- Kanker sudah menyebar ke rahim, namun belum menyebar hingga ke bagian bawah vagina atau dinding panggul.
- Terdapat kemungkinan kanker sudah menyebar ke kelenjar getah bening di sekitarnya, namun belum menyerang organ di sekitarnya.
- Ukuran kanker bervariasi, bahkan bisa lebih dari 4 cm.
Tahapan 3
- Kanker sudah menyebar ke bagian bawah vagina, serta menekan saluran kemih dan menyebabkan hidronefrosis.
- Terdapat kemungkinan kanker sudah menyebar ke kelenjar getah bening di sekitarnya, namun belum menyerang organ di sekitarnya.
Tahapan 4
- Kanker telah menyebar ke organ lain, seperti kandung kemih, hati, paru-paru, usus, atau tulang.
Tahukah kalian?
Penelitian mengungkapkan bahwa angka harapan hidup pada penderita kanker serviks tergantung tahapan yang dialami. Meskipun demikian, angka harapan hidup hanya hitungan persentase penderita yang masih hidup, lima tahun setelah didiagnosis menderita kanker serviks.
Sebagai contoh, angka harapan hidup 80% berarti 80 dari 100 penderita bertahan hidup 5 tahun setelah terdiagnosis kanker serviks. Perlu diketahui, banyak penderita yang hidup lebih dari 5 tahun setelah didiagnosis kanker serviks. Berikut adalah angka harapan hidup pada penderita kanker serviks berdasarkan tahapan yang dialami:
- Tahapan 1 – 80-93%
- Tahapan 2 – 58-63%
- Tahapan 3 – 32-35%
- Tahapan 4 – 15-16%
Penyebab
Hampir semua kasus kanker serviks disebabkan oleh human papillomavirus atau disingkat HPV. Ada lebih dari seratus jenis HPV, tapi sejauh ini hanya ada kira-kira 13 jenis virus yang bisa jadi penyebab kanker serviks. Virus ini sering ditularkan melalui hubungan seksual.
Beberapa jenis HPV tidak menyebabkan gejala sama sekali. Namun, sebagian jenis bisa menyebabkan kutil pada kelamin, dan beberapa bisa jadi penyebab kanker serviks. Hanya dokter yang bisa mendiagnosis dan memastikan seberapa bahaya jenis HPV yang Kamu alami.
Jenis infeksi HPV ini tidak menyebabkan gejala apa pun, sehingga banyak wanita tidak menyadari mereka memiliki infeksi. Faktanya, kebanyakan wanita dewasa sebenarnya pernah menjadi “tuan rumah” HPV pada saat tertentu dalam hidup mereka.
HPV dapat dengan mudah ditemukan melalui tes pap smear. Inilah mengapa tes pap smear sangat penting untuk mencegah kanker serviks. Tes pap smear mampu mendeteksi perbedaan pada sel serviks sebelum berubah menjadi kanker. Jika Kamu menangani perubahan sel tersebut, Kamu dapat melindungi diri dari kanker leher rahim.
Bagaimana cara mendiagnosis kanker serviks (kanker leher rahim)?
- Papsmear
- Iva Test
Apa saja upaya yang dapat dilakukan untuk mengobati kanker rahim?
- Operasi
Tindakan ini akan mengangkat bagian yang terinfeksi kanker.
- Radical trachelectomy – serviks, jaringan sekitar dan bagian atas vagina diangkat, namun rahim tetap pada tempatnya sehingga Kamu masih bisa punya anak. Karena itulah tindakan bedah ini biasanya jadi prioritas untuk wanita yang memiliki kanker serviks tahap awal dan masih mau punya anak.
- Histerektomi – serviks dan rahim diangkat, tergantung pada tahap kanker, mungkin diperlukan untuk mengangkat indung telur dan tuba falopi. Kamu sudah tidak bisa memiliki anak lagi jika Kamu melakukan histerektomi.
- Pelvic exenteration – operasi besar di mana serviks, vagina, rahim, kemih, indung telur, tuba falopi dan rektum diangkat. Seperti histerektomi, Kamu sudah tidak bisa punya anak lagi setelah menjalani pembedahan ini.
- Radioterapi
Pada tahap awal kanker serviks, Kamu dapat ditangani dengan radioterapi atau dikombinasikan dengan operasi. Kemudian, apabila kanker sudah pada tahap lanjut, dokter dapat merekomendasi radioterapi dengan kemoterapi untuk mengurangi perdarahan dan rasa sakit pada pasien.
Pada prosedur ini, tubuh Kamu dipaparkan dengan radiasi. Sumber radiasi dapat berasal dari eksternal, dengan mesin yang memancarkan radiasi pada tubuh Kamu, atau secara internal. Dengan metode internal, sebuah implan akan dipasang ke dalam tubuh Kamu untuk memberi radiasi. Ada beberapa kasus di mana 2 metode ini dikombinasikan. Rangkaian radioterapi biasanya berlangsung selama 5 hingga 8 minggu.
- Kemoterapi
Kemoterapi dapat digunakan sendiri atau dikombinasikan dengan radioterapi untuk menangani kanker serviks. Pada kanker tahap lanjut, metode ini sering digunakan untuk mencegah pertumbuhan kanker. Kamu akan membuat janji untuk mendapatkan dosis kemoterapi melalui infus.
Semua penanganan kanker serviks dapat memiliki efek samping. Kamu harus mendiskusikannya terlebih dahulu dengan dokter. Kamu mungkin akan mengalami menopause dini, penyempitan pada vagina, atau limfedema setelah menjalani perawatan kanker leher rahim.
Pencegahan
Apa saja yang bisa dilakukan untuk mencegah kanker serviks (kanker leher rahim)?
Berikut adalah perubahan gaya hidup yang dapat membantu Kamu mencegah kanker serviks terjadi pada Kamu:
- Berbicara dengan keluarga, teman-teman atau konselor dapat membantu. Kamu juga dapat menanyakan dokter mengenai komunitas penyintas (survivor) dan pengidap kanker serviks.
- Tes pap smear adalah cara terbaik untuk menemukan perubahan sel serviks atau HPV pada serviks. Penting untuk melakukan follow up dengan dokter setelah hasil tes pap smear yang abnormal agar Kamu dapat mendapatkan perawatan dengan tepat waktu.
- Jika Kamu berusia di bawah 26 tahun, Kamu dapat mendapatkan vaksin HPVyang dapat melindungi dari 2 jenis HPV 16 dan HPV 18, jenis HPV yang dapat menyebabkan kanker serviks.
- Hindari terinfeksi HPV dengan melakukan hubungan seks yang aman, dengan menggunakan kondom dan tidak berganti-ganti pasangan seksual.
- Untuk mencegah kanker berkembang ke tahap tahapan yang lebih serius, Kamu perlu menjalani gaya hidup sehat. Misalnya dengan menjaga pola makan bernutrisi seimbang, rajin berolahraga sesuai dengan kemampuan dan saran dokter, istirahat yang cukup, mengelola stres, berhenti merokok dan minum alkohol, serta mengurangi paparan zat berbahaya misalnya dari polusi, pestisida, dan makanan kemasan.