Tipe-Tipe Pengasuhan Orang Tua Terhadap Anak
Author : Rami Busyra Ikram, M.Psi., Psikolog
Haloo Gaes, apa kabar kalian di tengah Pandemi COVID19 ini? Semoga selalu sehat dan bahagia yaa, tetap perhatikan protokol kesehatan dan beraktivitas di dalam rumah dulu yaa. Dalam artikel kali ini, kami akan membahas tipe pengasuhan orang tua terhadap anak-anaknya. Mungkin kita bisa mengamati tipe pengasuhan mana yang lebih dominan ada dalam keluarga kita. Ada baiknya kalian menyimak informasi ini dengan seksama ya, silahkan ambil nilai positifnya yaa. Bila ada yang ingin ditanyakan atau didiskusikan lebih lanjut, jangan ragu untuk mencari bantuan profesional ya, misalnya Psikiater atau Psikolog 🙂
- Authoritative (Bijak)
- Aturan, ekspektasi, dan batasan yang diterapkan jelas dan konsisten sesuai usia anak
- Mendorong anak untuk bertanggung jawab, tetapi tidak mengancam dan tidak menghukum
- Orang tua peka terhadap kebutuhan anak, menunjukkan sikap yang hangat
- Mampu memberikan rasa aman dan otonomi yang sehat kepada anak serta menunjukkan kasih sayang tanpa syarat
Konsekuensinya yaitu Anak tumbuh menjadi individu yang bertanggung jawab, matang secara emosional, hangat, mau terbuka, dan berkorelasi dengan perilaku hidup sehat dan prestasi akademik yang baik
- Authoritarian (Otoriter)
- Aturan, ekspektasi, dan batasan yang diterapkan tidak jelas dan sering berubah-ubah tergantung mood orang tua
- Menyudutkan anak, menggunakan ancaman, hukuman dengan dalih “mendisiplinkan” anak
- Kurang responsif terhadap kebutuhan akan perhatian, kehangatan, dan kasih sayang anak
- Kurang memberikan otonomi dan pilihan kepada anak, komunikasi minim, keputusan yang diambil adalah keputusan orang tua
Konsekuensinya yaitu Anak cenderung takut, sulit mengambil keputusan secara mandiri, sulit kontrol emosi, tidak mau terbuka, hingga berani berbohong
- Permissive (Permisif)
- Tidak ada / minim aturan, ekspektasi, dan batasan
- Selalu mengizinkan dan memenuhi keinginan anak tanpa ada kontrol
- Sangat hangat dan perhatian terhadap anak
- Otonomi sepenuhnya ada pada anak
Konsekuensinya yaitu Anak cenderung manja, kurang mandiri, sulit menunda keinginan pribadi, rentan terhadap stres
- Neglect / Uninvolved (Mengabaikan / Cuek)
- Tidak ada / minim aturan, ekspektasi, dan batasan
- Sangat cuek dan mengabaikan kebutuhan anak akan perhatian dan kasih sayang
- Tidak ada komunikasi 2 arah antara orang tua dan anak
- Menganggap bahwa menyediakan kebutuhan dasar (uang, makan, rumah) saja sudah cukup bagi anak
Konsekuensinya yaitu Hubungan dengan orang tua tidak dekat, menumbuhkan rasa cemas pada anak, menilai diri tidak diharapkan, cenderung menghindar dari tanggung jawab, konsumsi makanan tidak terkontrol
Sumber Referensi :
Boots, S. B., Tiggemann, M., Corsini, N., Mattiske, J. (2015). Managing young children’s snack food intake. The role of parenting style and feeding strategies. Appetite, (92), 94– 101. https://dx.doi.org/10.1016/j.appet.2015.05.012.
Doinita, N. E., & Maria, N. D. (2015). Attachment and
Parenting Styles. Social and Behavioral Sciences, (203), 199 – 204. DOI: 10.1016/j.sbspro.2015.08.282