Content

Jangan lupa dishare ya Guys!

B8.jpg
02/Mar/2021

Halo gaes, ga terasa ya pandemic covid-19 sudah 1 tahun berjalan, kalian bagaimana kabarnya sekarang? Semoga tetap sehat-sehat yaa. Walaupun saat ini pemerintah masih mewajibkan kita beraktivitas di rumah, namun ternyata kasus kekerasan masih aja lho sering terjadi.

Wah kok bisa sih? Iya, karena perilaku kekerasan, bullying, maupun pelecehan seksual itu pelaku maupun korbannya bisa siapa saja, termasuk diri kita sendiri maupun keluarga di rumah. Nah, yuk kita simak materi tentang kekerasan, bullying, dan pelecehan seksual berikut ini. Oh iya, materi ini pernah disampaikan juga lho dalam acara webinar online SERU GAES yang diadakan Jumat, 19 Februari 2021 lalu.

Kakak punya tebak-tebakan nih, menurut kamu, ada berapa sih jenis tipe-tipe kekerasan yang kamu ketahui? Hayo sebutkan 😀

  • Psikis : Meremehkan, mencemarkan, mengancam, mengejek, menertawakan, membentak, melabel (bodoh, malas, nakal), memojokkan, perlakuan kasar
  • Fisik : Mencubit, memukul, manjambak, menendang, menampar, melukai, tawuran
  • Seksual : Eksploitasi seksual dalam prostitusi atau pornografi, pemaksaan anak untuk melihat kegiatan seksual , memperlihatkan kemaluan kepada anak, stimulasi seksual, perabaan, memaksa anak untuk memegang kemaluan orang lain, menghisap, hubungan seksual (incest, perkosaan dan sodomi).
  • Penelantaran : Ekspoitasi anak, perdagangan anak, pengabaian terhadap anak
  • Bullying : Perbuatan negatif atau agresif yang mengintimidasi anak yang lebih lemah, merampas uang jajan/barang, mengancam dengan menggunakan surat kaleng/pesan singkat

Sadarkah Kamu?

Kita semua berpotensi menjadi pelaku maupun korban bullying. Kok bisaaa?

Ternyata kalimat-kalimat seperti ini ““Aku kan cuma bercanda sm kamu kak”, “masa anak cowo nangis sih dikatain begitu aja?”, “ah kamu cemen” itu bisa membuat seseorang menjadi sakit hati dan tidak nyaman lhooo.. ketidaknyamanan itu merupakan tanda bahwa sikap kita ada yang tidak tepat dan perlu diperbaiki.

Nah selain dari bullying, kita harus waspada dan mencegah terjadinya pelecehan seksual (sexual harassment). Maksudnya gimana sih kak?

Jadi pelecehan itu = menghina, memandang rendah, mengabaikan hingga melakukan perilaku yang didasari hasrat sexual tanpa persetujuan secara explisit kepada korban (Psychology Today, 2017).

Nah dari berbagai informasi menyebutkan bahwa korban pelecehan seksual juga dapat terjadi pada pria. Jadi bagi kamu laki-laki juga perlu berhati-hati dan menjaga diri yaa.

Pelecehan seksual itu juga ada banyak macamnya nih :

  • Pelecehan seksual secara fisik, yaitu jenis kontak fisik yg tidak diinginkan oleh korban : sentuhan, serangan, percobaan pemerkosaan, & pelanggaran terhadap ruang pribadi korban.
  • Pelecehan seksual verbal, yaitu komentar, ejekan, lelucon, perkataan tersirat, serta pertanyaan mengenai kehidupan seksual korban.
  • Pelecehan seksual nonverbal, menunjukkan bahasa tubuh bernuansa seksual, siulan, atau menampilkan gambar-gambar seksual yang tidak diinginkan korban.
  • Quid pro quo, yaitu jenis pelecehan ini terjadi ketika pihak lainnya memengaruhi orang lain untuk melakukan pelecehan seksual, baik secara sadar maupun tidak.

Kira-kira apa aja sih dampaknya kalau terjadi kekerasan / bullying / pelecehan seksual pada seseorang?

  • Luka-luka atau muncul masalah medis yang serius
  • Mengalami depresi / kecemasan / ketegangan
  • Stres, enggan berkegiatan
  • Pikiran kacau, merasa tidak ada harapan / merasa tidak berdaya
  • Gangguan / masalah mental-emosional, bunuh diri dan/atau membunuh orang lain
  • Berpotensi menjadi pelaku di masa mendatang

Terus gimana dong caranya supaya kita terhindar dari pelecehan seksual?

  • Menghindari pulang larut malam dan sendirian
  • Menolak ajakan-ajakan yang dirasa kurang tepat
  • Tidak memberikan data-data pribadi (alamat rumah, nomor telp, nama keluarga, foto pribadi, KTP, dll) kepada orang tidak dikenal atau memposting di sosial media

Kalau hal itu terjadi pada kita, lantas apa yang perlu dilakukan kak?

  • Mengatakan tidak dengan tegas Berani mengatakan tidak. Tolak semua ajakan dan rayuan dengan tegas.  Apabila kamu merasa bahwa pelaku lebih tua dapat mengatakan dengan tegas dan sopan. Sesuaikan dengan situasi.
  • Melaporkan kepada Pihak lain Segeralah melapor kepada orang yang Kamu percaya, guru/dosen pembimbing akademik atau siapa pun yang memiliki kuasa untuk menghentikan perbuatan pelaku.
  • Mencari bantuan dari teman Carilah orang yang bisa dipercaya untuk menceritakan detail terjadinya pelecehan. Mereka dapat membantu sebagai saksi, terutama jika teman kamu juga pernah mengalami pelecehan serupa.
  • Jangan hanya berdiam diri. Beranilah untuk mengungkapkan. Speak Up! Apabila sudah terjadi pelecehan seksual terhadap diri Kamu, maka berusaha untuk selalu berpikir positif, mengerjakan hal-hal yang menarik dan menatap masa depan dengan optimis agar trauma tersebut tidak membayangi. Berdiam diri dan mengabaikan SH bukan solusi.

 Kalau hal itu terjadi pada orang lain di sekitar kita, lantas apa yang perlu dilakukan kak?

  1. Direct (Menghentikan Langsung)

Kamu bisa berusaha menghentikan secara langsung. Dalam hal ini, Kamu dapat memisahkan pelaku dan korban.

  1. Distract (Mengalihkan)

Ketika Kamu melihat kejadian pelecehan atau kekerasan, Kamu dapat berusaha mengalihkan perhatian pelaku atau korban. Kamu bisa mendekati korban dengan berpura-pura bertanya. Sebagai contoh, “Permisi, saya mau tanya jalan.” Setidaknya memastikan pelaku tahu korban tidak sendirian.

  1. Documenting (Mengabadikan kejadian)

Merekam atau mendokumentasikan peristiwa menjadi langkah yang bisa diambil oleh saksi pelecehan atau kekerasan. Hasil dari rekaman, foto, atau dokumen suara tersebut dapat menjadi bukti penting ketika sang korban atau saksi melaporkan kejadian tak menyenangkan itu ke pihak berwajib.

  1. Delegating (Mendelegasikan kepada pihak yang punya otoritas)

Lapor ke guru/orang tua/polisi/orang dewasa di sekitar kamu

  1. Delay (Menanyakan kondisi korban)

Tak sedikit korban dari pelecehan atau kekerasan seksual mengalami trauma. Jika melihat kejadian tersebut Kamu dapat bertanya, “Apakah Kamu baik-baik saja?”. Yuk lebih peduli pada orang-orang di sekitar kita.

Kamu dapat memilih setidaknya satu atau dua Langkah. Namun perlu perhatikan keselamatan diri kamu juga yaa

Be kind, because everyone is fighting a hard battle. Be Kind! ?

 

Pemateri : Rami Busyra Ikram, M.Psi., Psi

Sumber literatur :

  1. (2019). Ending the Silence Sexual Harrasment

Rathus, S. A., Nevid, J. S. & Fichner-Rathus, L. (2011). Human sexuality in a world of diversity (8th). Boston: Pearson


G8.png
15/Feb/2021

Hai gaes….. Masih tetap semangat jalani pola hidup sehat kan ?

Hampir setahun pandemi COVID-19 melanda negeri kita tercinta, menimbulkan banyak perubahan pada pola hidup, pola kebiasaan/perilaku di masyarakat, perubahan kondisi fisik, kondisi mental, dll.

Nah…. selama pandemi ini siapa yang insecure sama perubahan berat badan? Hayoo ngaku….!

Siapa yang pola tidurnya jadi kacau? Jadi ga olahraga teratur? Atau malah pola makannya asal asalan sehingga dibilang kurang gizi/kelebihan gizi?

Bicara maslaah gizi pada remaja, kita simak dulu yuk artikel berikut !

Masalah Gizi apa saja yang sering dialami remaja?

1. Anemia

Anemia ialah suatu keadaan yang menggambarkan kadar hemoglobin atau jumlah eritrosit dalam darah kurang dari nilai standar (normal).

Tanda-tanda Anemia

  • 5 L (Lemah, letih, lesu, lunglai, lalai)
  • Pucat pada wajah
  • Pucat pada kuku tangan
  • Pucat pada kelopak mata bagian bawah
  • Lidah terlihat licin
2. Kurang energi kronik (Kurus)

Remaja yang kurus atau kurang energi kronis bisa disebabkan karena kurang asupan zat gizi, baik karena alasan ekonomi maupun alasan psikososial seperti misalnya penampilan.

3. Obesitas (Gemuk)

Obesitas adalah kondisi kronis akibat penumpukan lemak dalam tubuh yang sangat tinggi. Obesitas terjadi karena asupan kalori yang lebih banyak dibanding aktivitas membakar kalori, sehingga kalori yang berlebih menumpuk dalam bentuk lemak.

Solusinya apa?

Makanlah dengan asupan yang seimbang.

Gizi Seimbang? Apa itu?

Pedoman gizi seimbang (PGS) adalah susunan makanan sehari-hari yang mengandung zat gizi dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh. Gizi seimbang memerhatikan empat prinsip, yakni variasi makanan, pentingnya pola hidup bersih, pentingnya pola hidup aktif dan olahraga, serta pemantauan berat badan ideal.

Ada 13 pesan dasar gizi seimbang, yaitu :

  1. Makanlah aneka ragam makanan.
  2. Makanlah makanan untuk memenuhi kecukupan energi.
  3. Makanlah makanan sumber karbohidrat setengah dari kebutuhan energi.
  4. Batasi konsumsi lemak dan minyak sampai seperempat dari kecukupan energi.
  5. Gunakan garam beryodium.
  6. Makanlah makanan sumber zat besi.
  7. Berikan ASI saja pada bayi sampai 6 bulan dan tambahkan MP-ASI sesudahnya.
  8. Biasakan makan pagi.
  9. Minumlah air bersih yang aman dan cukup jumlahnya.
  10. Lakukan aktivitas fisik secara teratur.
  11. Hindari minum-minuman beralkohol.
  12. Makanlah makanan yang aman bagi kesehatan.
  13. Bacalah label pada makanan yang dikemas

Jadi, makan bukan hanya sekadar kenyang tetapi kebutuhan gizi harian mesti terpenuhi. Makan sehat itu mudah, kok. Kalau masih bingung, kalian bisa mengikuti panduan makan gizi seimbang “Isi Piringku”.

“Isi Piringku” merupakan kampanye Kementerian Kesehatan tentang acuan sajian sekali makan yang digaungkan sejak tahun 2017 sebagai Pedoman Umum Gizi Seimbang (PUGS) yang sebelumnya sudah dikeluarkan tahun 1995.

Kalau kalian masih ingat, dulunya kampanye gizi dikenal dengan “4 sehat 5 sempurna”. Dengan berkembangnya zaman, slogan yang dikampanyekan sejak tahun 1950-an tersebut dianggap hanya mementingkan kandungan nutrisi tanpa memperhatikan keseimbangan jumlahnya.

Karena tak lagi dianggap cocok, maka lahirlah PUGS atau sering disingkat sebagai gizi seimbang. Seimbang berarti jumlah nutrisi yang dikonsumsi cukup dalam sekali makan (tidak kurang, tidak lebih), sedangkan lengkap berarti makanan mengandung nutrisi makro (karbohidrat, protein, dan lemak) dan mikro (vitamin dan mineral).

Daripada bingung pilih beragam jenis tren diet, banyak ahli yang sepakat bahwa yang paling sehat dan aman adalah diet lengkap bergizi seimbang seperti “Isi Piringku”.

Tapi masih boleh ngemil kan?

Cemilan tentu saja diperbolehkan. Namun pilihlah cemilan yang rendah lemak, karbohidrat, namun tinggi serat, dan jangan lupa menambahkan protein dalam porsi makanan selinganmu (seperti buah, susu, telur, dan atau kacang kacangan).

Selamat menikmati pola makan yang sehat, jangan lupa sertai juga dengan olahraga yang teratur dan tidur yang cukup selama 8 jam ya agar badan kita tetap sehat dan terhindar dari berbagai macam penyakit…..

 

 

 


H11.jpg
14/Jan/2021

Halo Gaes…..Apa kabar semua? Tetap sehat dan semangat semua ya menyambut awal hari di tahun yang baru ini, walaupun langit Jakarta lebih sering mendung dan gerimis, tapi hati kita jangan ya….Eeaaa

Yap, di Indonesia, Januari memang dikenal sebagai musimnya penghujan, diawali dari penghujung akhir tahun kemarin dan akan berlanjut beberapa bulan ke depan. Portal berita pun memberitakan beberapa prediksi BMKG terkait hal ini.

Musim penghujan identik dengan meningkatnya kasus beberapa penyakit menular di masyarakat seperti demam berdarah, diare, leptospirosis (penyakit akibat kencing tikus), demam tifoid atau tipes, penyakit kulit, ataupun sekedar batuk pilek musiman.

Naaaah, bulan Desember kemarin, tepatnya tanggal 11 desember 2020 puskesmas di wilayah Kecamatan Kembangan, yaitu Puskesmas Kelurahan Joglo 2 mengadakan acara SERU GAES (Seminar di Rumah Gaya Remaja Sehat) yang bertema “Si Nyamuk Nakal“, membahas tentang Penyakit Demam Berdarah dengan pembicara dr. Sandi dari Layanan Kesehatan Remaja Puskesmas Kelurahan Joglo 2 dan dimoderatori oleh Kak Sarah dari Saka Bhakti Husada Kecamatan Kembangan. Acara ini dilakukan melalui google meet dan diikuti 35 remaja di wilayah Kembangan dan sekitarnya. Berikut ringkasan materinya :

Apa itu Demam Berdarah ?

Demam Berdarah adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus Dengue dan ditularkan melalui  gigitan nyamuk Aedes Aegypti. Virus dengue tadi tinggal di perut nyamuk Aedes Aegypti.

Apa Ciri Nyamuk Aedes Aegypti?

  1. Nyamuk ini memiliki belang hitam putih di sekujur tubuhnya.
  2. Aktif menggigit pada pagi (sekitar pukul 09.00-11.00) dan sore hari (sekitar pukul 15.00-18.00)
  3. Bertelur di air yang jernih
  4. Suka tempat tempat lembab, warna warna gelap, dan juga suka bau keringat manusia (waaah… siapa ni yang suka menggantung baju yang habis dipakai di kamar? Hati hati lho….bisa jadi tempat para nyamuk kongkow di situ buat siap siap gigit kamu)
  5. Memiliki kemampuan terbang rata-rata sejauh 40-100 meter
  6. Memiliki siklus hidup 10-12 hari

APA SIH GEJALA SESEORANG TERKENA DEMAM BERDARAH ?

Gejala utamanya tentu saja demam, demam tinggi yang bersifat mendadak selama 2-7 hari, dan dapat disertai gejala lainnya, seperti lemas, mual dan atau muntah, nyeri otot dan sendi, nyeri ulu hati, terkadang muncul pendarahan spontan beruba bercak di kulit, mimisan, atau BAB berdarah.

Demam pada penyakit ini juga memiliki ciri khas, disebut demam pelana kuda. Pada 3 hari pertama pasien akan mengalami demam tinggi, hari ke 4 dan ke 5 demam akan turun bahkan sampai suhu normal, namun di situ lah fase kritis, dan dapat mengancam nyawa. Di hari ke 6 dan ke 7 suhu perlahan naik lagi dan memasuki fase penyembuhan.

Apa yang harus kamu lakukan bila mengalami gejala- gejala tadi?

  1. Minumlah air putih sebanyak mungkin
  2. Berikan kompres air hangat
  3. Gunakan pakaian yang tipis
  4. Istirahat di ruangan dengan ventilasi yang baik
  5. Minum obat penurun panas seperti paracetamol

Kapan harus ke fasilitas kesehatan?

Bawa segera ke Puskesmas/Rumah Sakit bila pasien menunjukkan gejala berikut:

  1. Kurang makan minum/ muntah terus
  2. Keluhan perut sakit terus menerus
  3. Keluar perdarahan (kulit,hidung,mulut)
  4. Kencing berkurang/ kencing 6 jam(-)
  5. Kulit, kaki dingin lembab

Apa saja yang dapat dilakukan untuk mencegah demam berdarah?

  1. Kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) + 4M Plus
  2. Pemberantasan vektor/nyamuk dengan penyemprotan (fogging fokus).
  3. Kunjungan ke rumah-rumah untuk Pemantauan jentik dan pembagian bubuk abate (Abatisasi)

Selain menjaga kebersihan lingkungan untuk mencegah DBD, tetap disiplin terapkan 3M ya (Menjaga jarak, Memakai masker, Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir) untuk memutuskan mata rantai penyebaran COVID19.

 


G9-1200x675.jpg
22/Dec/2020

Halo Gaes…. Apa Kabar? Semoga kita semua dalam lindungan Allah Subhanahu Wa Ta’ala ya….

Kalian tau ga, pada tanggal 13 November 2020 kemarin, Puskesmas Kecamatan Kembangan mengadakan seminar secara online tentang gadget. Nama kegiatannya SERU GAES (Seminar di Rumah Gaya Remaja Sehat), dan kali ini acaranya dilaksanakan melalui chat grup WhatsApp. Acara ini dimoderatori oleh Kak Ahda, yang merupakan anggota Saka Bhakti Husada Kecamatan Kembangan, dengan narasumber dr. Irma dari Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja (PKPR) Puskesmas Kecamatan Kembangan. Tema yang diangkat juga menarik karena erat banget kaitannya dengan keadaan pandemi sekarang , yaitu “Gadget : dibutuhkan tapi bikin parno”. Pada acara ini kita ngobrol seru sama remaja di Kembangan dan sekitarnya. Remajanya sangat aktif dan antusias mengikuti kegiatan.

Ternyata selain untuk kegiatan sekolah, remaja juga banyak menggunakan gadget untuk kegiatan lainnya seperti mengerjakan tugas, menulis cerita, bermain game, bahkan ada juga yang berjualan online dan membuat laporan penjualannya…. Waah banyak calon pengusaha sukses nih di Kembangan. Kita simak saja ulasannya yuk..

Ngomongin soal gadget, pasti itu ga lepas dari keseharian kita ya, apalagi di masa pandemi seperti ini, makin sering lagi kita berinterkasi melalui gadget.

Sebenarnya patut kita syukuri ya salah satu kemajuan teknologi ini karena banyak membantu dan memudahkan kegiatan kita dalam belajar, bekerja, bermain, bersosialisasi, bahkan berbelanja.

Dan kalau kita bicara gadget, otomatis kita bicara internet. Tahukah kalian apa itu internet?

Internet adalah kumpulan jaringan komputer di seluruh dunia yang saling berhubungan antara yang satu dengan yang lainnya. Seiring dengan perkembangan zaman internet semakin mudah diakses serta dengan mudahnya orang – orang terhubung melalui wifi dengan internet. Internet saat ini sudah berada dalam genggaman setiap orang dan tanpa pengecualian bahkan diantara kitapun sudah banyak yang mahir dan terampil menggunakan internet. Benar, bukan?

Aplikasi yang paling banyak digunakan adalah media sosial. Apakah media sosial itu?

Media sosial adalah sebuah media online yang para penggunanya dapat saling berbagi tulisan, berbagi video, mengungkapkan apa yang dipirkan, dirasakan, membuat pertemanan, dll.

Media sosial menjadi sebuah tempat berinteraksi yang sangat menarik untuk kita. Diantara kita ada yang membutuhkan media sosial untuk berkomunikasi, berbagi foto, berbagi video, sekedar update status, mencari informasi, berjualan, atau bahkan ada pula yang menggunakan media sosial karena tidak mau kalah gaul dengan teman lainnya.

Media sosial kini berkembnag sangat pesat dan beragam, mulai dari facebook, twitter, instagram, path, snapchat, line, youtube, dll. Masing masing media sosial memiliki fungsi tersendiri, dan tidak jarang membuat kita lebih sibuk mengurus media sosial tersebut dibandingkan berinteraksi dengan teman –  teman di dunia nyata.

Selain fungsinya yang melahirkan banyak manfaat ternyata media sosial ada dampak negatifnya juga, lho! Masa sih?

Karen sifatnya yang terbuka dan tanpa batas, media sosial bisa menjadi peluang bagi siapa saja yang mempunyai niat jahat, dan tidak menutup kemungkinan kita menjadi salah satu korbannya. Jadi, apa yang perlu kita lakukan agar terhindar dari dampak negatif di media sosial?

  1. Yap! Jawabannya adalah membuat privasi. Pilih siapa yang boleh berteman dengan kita di media sosial
  • Lihat siapa orangnya, sudah kita kenal atau belum
  • Adakah teman yang kita kenal dalam pertemanan di media sosialnya
  • Baca sekilas postingan yang dia buat, apakah jelas atau mencurigakan
  1. Akun privasi media sosial kita

Apa itu? Privasi adalah segala bentuk yang bersifat pribadi, baik itu informasi, gambar, foto, video, status, dan hal hal lain yang perlu kita perhatikan, siapa saja yang boleh melihat status atau postingan kita? Apakah orang yang tidak kita kenal boleh melihat semua foto dan status kita? Jika kita mau mengatur privasi, ikuti langkah pengaturan / settingan di setiap setiap media sosial

Oya…..Satu lagi yang menarik dari internet, yaitu game. Dunia internet memang menyajikan banyak hal yang menyenangkan, salah satunya adalah games. Namun sayangnya banyak diantara kita yang belum bermain games dengan cerdas. Mengapa games begitu menyenangkan?

  1. Games itu seru
  2. Games itu menantang
  3. Games dapat menghilangkan kebosanan
  4. Di dalam games kita mendapatkan pujian dan pengakuan
  5. Di dalam games kita merasa menjadi hebat

Bagai 2 sisi mata uang, selain bermanfaat penggunaan gadget yang tidak semestinya bisa menimbulkan dampak yang buruk bagi kesehatan lho, seperti berikut :

Kesehatan fisik

  1. Insomnia
  2. Sakit punggung, kepala dan leher
  3. Berat badan turun atau berlebih
  4. Kurang terampil aktifitas fisik
  5. Nutrisi buruk karena pola makan tidak teratur
  6. Kurang kebersihan badan
  7. Mata kering dan masalah mata lainnya

Daya Fikir

  1. Menurunnya kemampuan konsentrasi
  2. Menurunnya kemampuan menganalisa
  3. Menghindari kegiatan belajar
  4. Bosan dengan tugas harian

Emosi

  1. Senang berlebihan saat menggunakan gadget
  2. Muncul perasaan cemas, sedih, kesepian, marah, ketika menggunakan gadget/setelahnya
  3. Perubahan perasaan yang ekstrim
  4. Sulit mengelola emosi
  5. Menurunnya rasa keberhargaan diri

Perilaku sosial

  1. Mengamuk, marah, dan berteriak teriak ketika dijauhkan dari gadget
  2. Lupa waktu ketika menggunakannya
  3. Lebih menyukai bermain gadget daripada kegiatan lainnya
  4. Mengalami lebih banyak konflik dnegan teman
  5. Berperilaku lebih agresif/kasar
  6. Menurunnya prestasi di sekolah
  7. Sulit memenuhi rutinitas perawatan diri

Nah dampak lebih seriusnya dari gadget ini bisa bikin kecanduan. Kecanduan gadget berkaitan erat dengan kecanduan internet. Hal ini karena kebanyakan tontonan, permainan (game), atau fitur menarik di gadget yang sering digunakan dapat dengan mudah diakses melalui internet. Istilah untuk kondisi ini adalah nomophobia (no mobile phobia), yang berarti ketakutan untuk aktivitas sehari-hari tanpa smartphone maupun gadget dalam bentuk lainnya.

Dalam penegakan diagnosis kecanduan gadget, hanya boleh ditentukan oleh dokter atau psikolog ya, bukan mendiagnosis sendiri.

Namun kalian bisa coba jawab pertanyaan2 berikut untuk mendapat gambaran awal :

  1. Apakah kamu sering merasa tidak nyaman jika gadget tidak bersama kamu?
  2. Apakah kamu merasa keberatan atau enggan jika tidak memegang gadget, meskipun hanya sebentar?
  3. Apakah kamu sering menggunakan gadget di waktu makan?
  4. Apakah kamu kerap memeriksa status atau unggahan (posting) pada gadget di tengah malam?
  5. Apakah kamu lebih sering berinteraksi dengan gadget daripada dengan orang lain?
  6. Apakah kamu menghabiskan banyak waktu untuk membuat cuitan di Twitter, membalas status-status di Facebook, atau mengirim surel menggunakan gadget sebagai bentuk komunikasi kepada orang lain?
  7. Apakah kamu lebih sering bermain gadget, padahal kamu tahu bahwa seharusnya kamu bisa melakukan hal lain yang lebih produktif?
  8. Apakah kamu berkencenderungan untuk menggunakan gadget, padahal sedang sibuk dengan tugas sekolah atau pekerjaan?

Jika jawabannya lebih banyak “ya”, ( lebih dari 4 skornya ) dan aktifitas harianmu jadi banyak terganggu akibat penggunaan gadget ini (baik dari keluhan yang kamu rasakan atau dari banyaknya keluhan dari orang 2 sekitarmu) bisa jadi kamu terindikasi mengalami kecanduan gadget, ada baiknya kamu berkonsultasi dengan psikolog ya untuk memastikannya.

Sebenarnya ada beberapa macam jenis kecanduan gadget yang mungkin bisa dialami, seperti gambar berikut :

Namun……baru kecanduan game online saja yang dimasukkan WHO sebagai gangguan mental. Organisasi Kesehatan Dunia PBB atau World Health Organizations (WHO) pada pertengahan 2018 resmi menetapkan Kecanduan game atau game disorder ke dalam versi terbaru International Statistical Classification of Diseases (ICD) sebagai penyakit gangguan mental untuk pertama kalinya.

Kalau melihat berita seperti ini sangat miris yaaa….

Melihat dampaknya yang seperti itu wajar ya kalau WHO memasukkan kecanduan game ke dalam daftar penyakit gangguan mental.

Jadi…. bagaimana agar penggunaan gadget itu tidak menimbulkan masalah?

Yap ? Jawabannya adalah BIJAK MENGGUNAKAN GADGET

Berikut ini adalah tips yang dapat kita terapkan agar bisa lebih bijak dalam menggunakan gadget dan terhindar dari risiko kecanduan:

  • Tidak menggunakan gadget ketika sedang berjalan, apalagi saat mengoperasikan kendaraan bermotor. Hal ini dapat membahayakan diri sendiri dan orang lain. Tepikan kendaraan dan berhentilah sejenak jika kamu merasa ada notifikasi penting.
  • Atur dan batasi waktu penggunaan gadget, misalnya maksimal dua jam sehari. Jika kegiatan utama kamu mengharuskan kamu untuk menggunakan gadget (seperti PJJ), maka cobalah cari aktifitas lain yang tidak mengunakan gadget setelah kegiatan itu selesai
  • Tidak menggunakan gadget ketika sedang makan bersama atau saat acara keluarga. Utamakan bentuk komunikasi secara langsung agar kamu dan keluarga dapat menikmati kebersamaan dan tetap menjalin kedekatan.
  • Tentukan area bebas gadget, misalnya tidak menggunakan gadget ketika berada di kamar mandi, dapur, atau kamar tidur.
  • Ganti waktu penggunaan gadget dengan aktivitas yang lebih sehat, misalnya berolahraga atau membaca buku.
  • Jangan bermain gadget ketika akan tidur.

Seru juga ya bahas gadget, kamu sendiri bagaimana? Apakah penggunaan gadgetmu masih dalam tahap wajar? Bila kamu mulai merasakan adanya gangguan yang terkait dengan masalah penggunaan gadgetmu, jangan sungkan untuk menemui tenaga ahli ya, kami di Puskesmas Kecamatan Kembangan siap membantu.


B4.png
12/Nov/2020

Halooo Gaes…………….

Pada hari Jumat, 13 Oktober 2020 lalu, Puskesmas Kecamatan Kembangan telah menyelenggarakan acara SPEAK #07 (Seminar, Promosi dan EdukAsi Kesehatan) series 02 dengan topik “Galau karena bucin? Hempaskan dan move on yuk”.

Kegiatan ini bertujuan untuk mengajak individu agar menyadari tentang relasi yang sehat dan tidak sehat, membangun kesadaran individu untuk lebih mencintai dan memahami dirinya sendiri agar lebih rasional dan lepas dari relasi yang tidak sehat sebelum menikah, mencegah munculnya kasus-kasus kekerasan dalam rumah tangga bagi pasangan remaja dan dewasa awal, serta mencegah terjadinya pernikahan anak/remaja di bawah 19 tahun.

Acara ini seru banget lho, dan diikuti oleh 193 peserta, dimana selain peserta remaja, acara ini diminati juga oleh peserta dewasa muda, guru, bahkan orang tua juga ada yang ikut lho. Pesertanya sangat proaktif dan ada beberapa juga ternyata yang pernah mengalami bucin hehehe….

Acara ini dimoderatori oleh dokter PKPR (Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja) kesayangan kita yaitu dr. Irmawati, dan menghadirkan 2 psikolog klinis yang keren sebagai narasumber yaitu Citra Anakomi, M.Psi., Psikolog dan Rami Busyra Ikram, M.Psi., Psikolog. Kalian ikutan ga?

Buat kalian yang ga sempat ikutan, berikut kami rangkumkan materinya.

Tema kali ini ngebahas apa sih?

Naahh….Sesuai judulnya, kita bahas tentang tema yang lagi Hits di kalangan anak muda, yaitu Bucin, yang sedikit banyaknya berkaitan dengan relasi yang tidak sehat atau toxic relationship.

Jadi, Bucin itu apa?

Menurut Kak Citra, Bucin atau budak cinta itu istilah anak zaman now untuk salah satu hubungan yang tidak sehat, yaitu co-dependency (sebuah pola hubungan  yang membuat diri kita tergantung pada persetujuan pasangan terhadap hampir setiap keputusan yang dibuat). Jadi kurnag lebihnya Bucin itu  adalah Perilaku menghamba, atas nama cinta, dimna seseorang secara sukarela mendedikasikan seluruh hal yang dimiliki untuk memenuhi harapan/mewujudkan kebahagiaan sosok yang dicintai.

Apa ciri cirinya seseorang kalau lagi bucin?

Ada beberapa ciri yang mennandai sikap seseorang yang lagi bucin, seperti :

  1. Logikanya tumpul : ga bisa mikir secara rasional lagi
  2. Membentuk idealisasi : meyakini pasangannya sempurna
  3. Ga menyadari kalau lagi bucin : Jadi suka dimanipulasi/dimanfaatkan
  4. Merasa ga aman/ga PD kalau ga dekat pasangan
  5. Terobsesi terus memikirkan pasangan : sehingga aktifitas rutinnya jadi terganggu
  6. Menganggap pasangan selalu lebih : bahkan jadi mentolerir sikap apapun dari pasangan
  7. Rela berkorban (apapun) : bisa materi, waktu, bahkan sampai kehormatan
  8. Bahkan ada yang melakukan tindak kriminal : mencuri, membunuh pacar, atau tindak kejahatan lainnya. Wah…..Wah…..

Apa sebabnya seseornag bisa jadi bucin?

Masih menurut Kak Citra, ada 2 faktor yang membuat seseorang jadi bucin, yaitu faktor fisik (kimiawi di otak) dan juga faktor psikologis. Faktor fisik ada kaitannya dengan intensitas hormon yaitu dopamin, yang akan menimbulkan kepuasan bagi otak sehingga menjadi kecanduan.

Faktor psikologis yaitu persepsi diri yang kurang baik (rendah diri, konsep diri yang buruk,  dukungan sosial yang kurang), perolehan cinta dari orang terdekat (keluarga) yang tidak memadai, adanya masalah yang belum selesai di masa lalu (trauma masa lalu).

Emang dampaknya separah apa sih bucin itu?

Banyak lho, dan lebih ke dampak negatif seperti :

  1. Dikritik dan dijauhi orang terdekat
  2. Sulit mencapai tujuan hidup
  3. Menciderai persepsi diri
  4. Terjebak dalam toxic relationship, yang ujung ujungnya menjadi cikal bakal kekerasan, baik kekerasan verbal, fisik, bahkan bisa juga kekerasan seksual…..Sereeeemmm

Terus gimana dong biar ga bucin lagi?

Pastinya kamu harus move on dari hubungan yang ga sehat begitu…. Cintai diri kamu.

Nah sekarang kita bahas yuk tentang Mencintai diri sendiri (self love)

Self Love itu sama ga dengan narsis?

Tentu saja beda. Menurut Kak Rami, self love itu memandang diri secara positif dengan tetap sadar pada kelebihan dan kekurangan yang dimiliki secara utuh dan seimbang.

Self love juga berarti yakin terhadap diri sendiri, sadar akan keberhargaan diri. Termasuk menerima kondisi tubuh sendiri juga merupakan bagian dari self love. Pada akhirnya citra diri kita akan membentuk bahwa kita berhak diperlakukan secara sopan oleh orang lain, sehingga hubungan pun menjadi lebih sehat. Dan kita akan merefleksi diri untuk fokus pada yang kita butuhkan, bukan yang kita inginkan, bukan hanya sekedar mengikuti trend (punya pacar keren tapi kita merasa tersiksa dalam hubungan).

Ga gampang lho buat mencintai sendiri

Betul, terkadang ada hambatan kita untuk mencintai diri kita sendiri seperti perasaan khawatir (takut disangka narsis, egois, sombong) dan juga cemas (khawatirnya cuma dia doang yang sayang / yang mau sama kita), oleh karena itu perlu dukungan dari orang-orang terdekat, seperti :

  1. Memahami bahwa self love itu sebuah proses : ga instan
  2. Menemani, mendengarkan kebutuhannya
  3. Menunjukkan dukungan, bukan memberikan ceramah atau penghakiman yang tidak perlu
  4. Koneksikan dengan lingkungan yang positif, bila perlu bisa minta bantuan profesional seperti psikolog

Nah….. coba sekarang refleksikan diri….. Selama ini sehat ga sih hubungan kamu? Bila dirasa  kamu sedang dalam kondisi bucin, yuk move on, cintai diri kamu, karena kamu berharga.

Bila kamu perlu bantuan profesional silakan datang ke Puskesmas Kecamatan kembangan melalui layanan PKPR atau layanan psikolog secara langsung atau kalau kamu butuh informasi layanan bisa menghubungi call center Puskesmas Kecamatan Kembangan di 0811-1848-483


Y1.jpg
14/Oct/2020

Halooo Gaes, apa kabar semua? Semoga tetap sehat semua ya walaupun pandemi masih melanda negeri tercinta kita ini, sehingga kita bisa menjalani siklus kehidupan kita dengan aman.

Ngomongin siklus hidup, kita semua tahu ya bahwa manusia itu mengalami siklus hidup sejak dari dalam kandungan, bayi, balita, anak-anak, remaja, dewasa, lansia, dan akhirnya kembali pada Sang Pencipta.

Nah, kalian sekarang berada di fase remaja dan sebentar lagi memasuki fase dewasa. Pada umumnya pada fase dewasa muda manusia melakukan pernikahan agar bisa meneruskan keturunannya di alam semesta ini dengan bereproduksi.

Untuk tujuan mulia ini, artikel kita kali ini akan membahas persiapan aja sih yang harus disiapkan menjelang pernikahan? Pastinya banyak ya. Khusus bahasan ini, kita hanya akan membahas persiapan pranikah dari sisi kesehatan, yaitu kesehatan fisik dan mental. Simak sampai tuntas yaaaa..

Kesehatan Fisik

Setiap calon pengantin, khususnya di DKI Jakarta, diwajibkan menjalani konseling dan tes kesehatan sebelum melakukan pernikahan. Persyaratan ini tercantum dalam Peraturan Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta Nomor 185 Tahun 2017 Tentang Konseling dan Pemeriksaan Kesehatan Bagi Calon Pengantin. Pemeriksaan ini tidak dipungut biaya lho, dapat dilakukan di puskesmas dan menjadi syarat untuk mengurus pengantar menikah dari kelurahan.

Kegiatan ini merupakan bagian upaya pemenuhan hak reproduksi dan upaya meningkatkan derajat kesehatan, khususnya kesehatan ibu, sehingga dapat berkontribusi pada percepatan penurunan angka kematian ibu dan bayi baru lahir. Jadi calon ibu yang sehat nantinya akan melahirkan anak-anak yang sehat yang akan menjadi generasi penerus bangsa yang unggul.

Lalu, apa saja yang dilakukan saat melakukan konseling dan pemeriksaan kesehatan di puskesmas?

1. Anamnesis (wawancara oleh tenaga kesehatan)

Dilakukan untuk memperoleh keterangan-keterangan tentang keluhan dan penyakit yang diderita calon pengantin, baik riwayat penyakit terdahulu dan riwayat kesehatan keluarga.

2. Deteksi Dini Masalah Kesehatan Jiwa

Salah satu cara untuk mendeteksi masalah kesehatan jiwa yang relatif murah, mudah dan efektif adalah dengan menggunakan kuesioner yang dikembangkan oleh WHO, yaitu Self Reporting Questionnaire (SRQ). Dalam SRQ ada 29 pertanyaan terkait gejala gangguan mental yang harus dijawab klien dengan jawaban ya atau tidak.

3. Pemeriksaan Fisik

Dilakukan untuk mengetahui dan mengidentifikasi status kesehatan melalui pemeriksaan denyut nadi, frekuensi nafas, tekanan darah, suhu tubuh dan pemeriksaan seluruh tubuh. Selain itu dilakukan juga pemeriksaan status gizi yang meliputi pengukuran berat badan, tingggi badan, lingkar lengan atas dan tanda-tanda anemia.

4. Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan penunjang (laboratorium) yang diperlukan oleh calon pengantin yaitu pemeriksaan darah: Hb, golongan darah dan Rhesus, gula darah, HIV, Infeksi Menular Seksual (sifilis), Hepatitis B,  dan atau pemeriksaan lain sesuai indikasi.

5. Konseling untuk meningkatkan pengetahuan calon pengantin

Bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan , kesadaran dan kepedulian calon pengantin sehingga menjalankan fungsi dan perilaku reproduksi yang sehat dan aman.

Konseling diberikan sesuai kebutuhan calon pengantin meliputi :

  1. Pengetahuan Kesehatan Reproduksi
  2. Pengetahuan tentang kehamilan, pencegahan komplikasi, persalinan dan pasca salin
  3. Status kesehatan, gizi dan imunisasi
  4. Infeksi menular seksual serta HIV dan AIDS
  5. Deteksi Dini Kanker leher rahim dan kanker payudara
  6. Konseling HIV
  7. Konseling mengenai penyakit menular seperti Sifilis, Hepatitis, dll.
  8. Konseling Gizi
  9. Konseling kesehatan mental

6. Imunisasi untuk Calon pengantin

Calon pengantin perempuan perlu mendapat imunisasi TD untuk mencegah dan melindungi dirinya terhadap penyakit tetanus dan difteri sehingga memiliki kekebalan seumur hidup untuk melindungi ibu dan bayi yang akan dilahirkannya terhadap penyakit tetanus dan difteri

7. Pengobatan/Terapi dan rujukan

Pengobatan atau terapi diberikan pada calon pengantin sesuai dengan diagnosis/permasalahannya. Tatalaksana ini dapat diberikan di puskesmas maupun dilakukan rujukan ke RS bila permasalahannya tidak dapat diatasi di puskesmas.

Selesai melalukan pemeriksaan , calon pengantin akan mendapat secarik Sertifikat Layak Kawin‘.

Mau tahu syarat melakukan konseling dan pemeriksaan kesehatan bagi calon pengantin? Yuk hubungi  Call Center Puskesmas Kecamatan kembangan di Whats App 0811-1848-483 dan untuk mendaftar layanan konseling dan pemeriksaan kesehatan calon pengantin di Puskesmas Kecamatan Kembangan dapat melalui bit.ly//jalincinta 

Kesehatan Mental

Persiapan yang ga kalah pentingnya dibanding persiapan kesehatan fisik, yaitu kesehatan mental.

Mengarungi kehidupan rumah tangga tentunya bukan hal mudah, pasangan perlu belajar untuk :

  • Saling beradaptasi
  • Mendengar secara aktif
  • Identitas bukan lagi aku atau kamu, tetapi “kita”
  • Bersikap hangat dan mampu membina kedekatan emosional
  • Saling bergantung dan mengisi dalam situasi apapun
  • Saling percaya satu sama lain
  • Mengenali kebutuhan diri sendiri, pasangan, dan kebutuhan bersama
  • Melakukan komunikasi 2 arah

Terdengar mudah ya untuk disampaikan, namun belum tentu mudah untuk dilakukan. Oleh karena itu kedua pasangan harus dapat saling menjaga rasa kebersamaan dengan :

  • Berani mengekspresikan pikiran dan perasaan
  • Tulus menyayangi dan mengasihi
  • Yakin dalam relasi bersama pasangan
  • Mampu memberikan rasa aman
  • Terbuka terhadap saran dan masukan dari pasangan
  • Bersedia berbagi tugas dan tanggung jawab

Hal yang dapat dilakukan adalah dengan mengenali :

  1. Diri Sendiri
  • Kelebihan dan kekurangan diri
  • Sumber daya yang dimiliki
  • Cara pandang dan cara penyelesaian konflik
  • Cara memanfaatkan waktu luang
  • Pengelolaan emosi
  • Pengelolaan keuangan
  • Nilai-nilai yang ditanamkan dalam keluarga
  • Kebiasaan sehari-hari
  • Bahasa cinta
  • Harapan/impian
  1. Pasangan
  • Kelebihan dan kekurangan diri
  • Sumber daya yang dimiliki
  • Cara pandang dan cara menyelesaikan konflik
  • Cara memanfaatkan waktu luang
  • Pengelolaan emosi
  • Pengelolaan keuangan
  • Nilai-nilai yang ditanamkan dalam keluarga
  • Kebiasaan sehari-hari
  • Bahasa cinta
  • Harapan/impian
  1. Kita
  • Alasan mengapa ingin bersama
  • Tetapkan tujuan yang ingin dicapai bersama
  • Cara mencapai tujuan
  • Cara memanfaatkan waktu luang
  • Pembagian peran, tugas, dan tanggung jawab
  • Pengelolaan keuangan
  • Pengasuhan anak
  • Harapan/impian bersama

By the way…. Ada satu lagi informasi yang ga kalah penting ni, yaitu telah diterbitkannya Undang Undang Nomor 16 tahun 2019 tentang “PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1974 TENTANG PERKAWINAN”. Dalam Undang Undang ini ada pasal yang diubah yaitu pasal 7 yang berbunyi “Perkawinan hanya diizinkan apabila pria dan wanita sudah mencapai umur 19 (sembilan belas) tahun”.

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta pun telah mengeluarkan Peraturan Gubernur yang senada, yaitu melalui Peraturan Gubernur DKI Jakarta Nomor 5 tahun 2020 tentang “Pencegahan Perkawinan Pada Usia Anak”

Dengan dasar adanya 2 peraturan ini Puskesmas Kecamatan Kembangan tidak dapat melakukan Konseling dan Pemeriksaan Kesehatan Bagi Calon Pengantin yang belum berusia 19 tahun.

So…. Buat kamu-kamu yang belum genap berusia 19 tahun,  woles aja ya gaes….Masih banyak hal positif yang bisa kamu lakukan sambil kamu memantapkan dan menyiapkan diri kamu untuk nantinya memasuki gerbang pernikahan, tentunya pernikahan sehat yang akan melahirkan generasi yang sehat juga 😉


logo-long

Alo Gaes merupakan media komunikasi yang berisi info-info kesehatan remaja, mulai dari isu pubertas, gizi, hingga kesehatan mental. Alo Gaes juga bisa lho sebagai sarana kamu berkonsultasi singkat atau tanya-tanya soal kesehatan fisik maupun mental dari ahlinya langsung. Kami juga terbuka untuk kamu-kamu yang mau kirim artikel atau hasil karya lain lho.

Konten Terbaru

Selamat datang di Puskesmas Kembangan. Fitur chat ini khusus curhat online remaja
//
Dokter Umum
Kak Wanda
//
Bidan
Kak Ita
//
Ahli Gizi
Kak Desi
//
Dokter Umum
Kak Agnes
//
Dokter Umum
Kak Micca
//
Perawat
Kak Dadang
//
Apoteker
Kak Priska
//
Psikolog
Kak Ros
//
Jak-GO (Jaringan Konsultasi Gigi Online)
Pelayanan Gigi
//
Call Center
Call Center
WhatsApp