Content

Jangan lupa dishare ya Guys!

images.jpg
20/Sep/2024

Aloges, kalian tau gak si anemia itu kalau tidak mendapatkan penanganan secara cepat dan tepat bisa sangat membahayakan lohhh, jadi ayo mulai perhatikan kembali kadar Hb pada diri kita masing-masing terutama pada wanita baik remaja, usia produktif, ataupun lansia.kalian tau gak si apa aja penyebab dan gejala dari anemia itu sendiri?

Anemia adalah kondisi ketika jumlah sel darah merah yang berfungsi membawa oksigen mengalami penurunan. Jika seseorang kekurangan sel darah merah atau hemoglobin maka sel-sel dalam tubuhnya tidak akan mendapatkan oksigen yang cukup, akibatnya timbulah gejala-gejala dari anemia tersebut. Nilai hemoglobin pria dewasa yaitu  13- 17,5 gr/dl dan pada wanita dewasa 12-15,5 gr/dl.

Selain dari 5L tersebuat ada beberapa tanda dan gejala lainnya yaitu :

  • Sakit kepala dan pusing
  • Sering mengantuk
  • Kulit terlihat pucat atau kekuningan
  • Detak jantung tidak teratur
  • Napas pendek
  • Nyeri dada
  • Dingin di tangan dan kaki

Penyebab anemia

  • Produksi sel darah merah yang kurang
  • Kehilangan darah secara berlebihan
  • Kurangnya komsumsi makanan sumber zat besi
  • Kebutuhan sel darah merah yang meningkat seperti saat menstruasi atau hamil
  • Tidak mengkonsumsi TTD sesuai anjuran

Faktor resiko anemia

Berbeda dengan penyebab anemia, faktor risiko berikut ini meningkatkan peluang seseorang untuk terkena anemia :

  • Kekurangan vitamin. Kekurangan zat besi, vitamin B12, dan asam folat meningkatkan resiko anemia
  • Menstruasi. Wanita yang masih menstruasi risiko anemianya lebih besar daripada laki-laki dan wanita pasca menopause karena menstruasi menyebabkan hilangnya sel darah merah.
  • Kehamilan. Ibu hamil memiliki risiko anemia defisiensi besi karena zat besi harus melayani peningkatan volume darah serta pembentukan hemoglobin janin.
  • Penyakit kronis. Penyakit kronis seperti kanker, gagal ginjal atau hati, dll. Biasa berupa anemia defisiensi besi.
  • Riwayat keluarga. Memiliki penyakit anemia seperti anemia sel sabit.
  • Faktor-faktor lain. Riwayat infeksi tertentu,penyakit darah dan gangguan autoimun alkoholisme, paparan bahan kimia beracun, dan penggunaan beberapa obat dapat mempengaruhi produksi sel darah merah dan menyebabkan anemia.

Pencegahan anemia

  • Makan kaya zat besi dan asam folat (daging, sereal, kacang-kacangan, sayur berdaun hijau gelap, roti, dan buah buahan)
  • Makanan kaya vitamin B12, seperti susu dan produksi turunannya, seperti makanan yang berbahan dasar kedelai (tahu dan tempe)
  • Buah-buahan kaya vitamin C, misalnya jeruk, melon, tomat dan strawberry


k3.jpg
22/Aug/2024

Penyakit mulut, meskipun sebagian besar dapat dicegah, menimbulkan beban kesehatan utama bagi banyak negara dan memengaruhi orang sepanjang hidup mereka, menyebabkan rasa sakit, ketidaknyamanan, kerusakan gigi, dan bahkan kematian. Diperkirakan penyakit mulut mempengaruhi hampir 3,5 miliar orang.

Karies gigi (kerusakan gigi) yang tidak diobati pada gigi permanen merupakan kondisi kesehatan paling umum menurut Global Burden of Disease 2019. Perawatan untuk kondisi kesehatan mulut mahal dan biasanya bukan bagian dari cakupan kesehatan universal (UHC). Sebagian besar negara berpenghasilan rendah dan menengah tidak memiliki layanan yang memadai untuk mencegah dan mengobati kondisi kesehatan mulut. Penyakit mulut disebabkan oleh berbagai faktor risiko yang dapat dimodifikasi yang umum terjadi pada banyak penyakit tidak menular (PTM), termasuk konsumsi gula, penggunaan tembakau, penggunaan alkohol, dan kebersihan yang buruk, serta determinan sosial dan komersial yang mendasarinya.

Sebagian besar kondisi kesehatan mulut dapat dicegah dan diobati pada tahap awal. Sebagian besar kasusnya adalah karies gigi (kerusakan gigi), penyakit periodontal, kehilangan gigi, dan kanker mulut. Kondisi mulut lain yang penting bagi kesehatan masyarakat adalah celah orofasial, noma (penyakit gangren parah yang dimulai di mulut yang sebagian besar menyerang anak-anak) dan trauma oro-dental.

Laporan Status Kesehatan Gigi dan Mulut Global  WHO (2022) memperkirakan bahwa penyakit mulut memengaruhi hampir 3,5 miliar orang di seluruh dunia, dengan 3 dari 4 orang yang terkena dampak tinggal di negara-negara berpenghasilan menengah. Secara global, diperkirakan 2 miliar orang menderita karies gigi permanen dan 514 juta anak menderita karies gigi primer.

Prevalensi penyakit mulut utama terus meningkat secara global seiring dengan meningkatnya urbanisasi dan perubahan kondisi kehidupan. Hal ini terutama disebabkan oleh paparan fluorida yang tidak memadai (dalam persediaan air dan produk kebersihan mulut seperti pasta gigi), ketersediaan dan keterjangkauan makanan dengan kandungan gula tinggi, dan akses yang buruk terhadap layanan perawatan kesehatan mulut di masyarakat. Pemasaran makanan dan minuman tinggi gula, serta tembakau dan alkohol, telah menyebabkan meningkatnya konsumsi produk yang berkontribusi terhadap kondisi kesehatan mulut dan PTM lainnya.

Karies gigi terjadi ketika plak terbentuk di permukaan gigi dan mengubah gula bebas (semua gula yang ditambahkan ke makanan oleh produsen, juru masak, atau konsumen, ditambah gula yang secara alami terdapat dalam madu, sirup, dan jus buah) yang terkandung dalam makanan dan minuman menjadi asam yang merusak gigi seiring waktu. Asupan gula bebas yang terus-menerus tinggi, paparan fluorida yang tidak memadai, dan kurangnya pembersihan plak dengan menyikat gigi dapat menyebabkan karies, nyeri, dan terkadang kehilangan gigi serta infeksi.

Sebagian besar penyakit dan kondisi mulut memiliki faktor risiko yang dapat diubah, seperti penggunaan tembakau, konsumsi alkohol, dan pola makan tidak sehat dengan kadar gula bebas yang tinggi, yang merupakan faktor umum pada 4 PTM utama (penyakit kardiovaskular, kanker, penyakit pernapasan kronis, dan diabetes). Selain itu, diabetes juga dikaitkan secara timbal balik dengan perkembangan dan progresi penyakit periodontal (2) . Terdapat pula hubungan kausal antara konsumsi gula yang tinggi dengan diabetes, obesitas, dan karies gigi.

Beban penyakit mulut dan penyakit tidak menular lainnya dapat dikurangi melalui intervensi kesehatan masyarakat dengan menangani faktor risiko umum.
Ini termasuk:
– Mempromosikan pola makan seimbang yang rendah gula bebas dan tinggi buah dan sayuran, dan lebih menyukai air putih sebagai minuman utama;
– Menghentikan penggunaan segala bentuk tembakau, termasuk mengunyah buah pinang;
– Mengurangi konsumsi alkohol; dan
-Mendorong penggunaan peralatan pelindung saat berolahraga dan bepergian dengan sepeda dan sepeda motor (untuk mengurangi risiko cedera wajah).
– Paparan fluorida yang memadai merupakan faktor penting dalam pencegahan karies gigi.
– Menyikat gigi dua kali sehari dengan pasta gigi yang mengandung fluoride (1000 hingga 1500 ppm) harus dianjurkan.

Referensi
1. Salari N, Darvishi N, Heydari M, Bokaee S, Darvishi F, Mohammadi M. Prevalensi global celah langit-langit, celah bibir, celah langit-langit dan bibir: Tinjauan sistematis dan meta-analisis yang komprehensif. J Stomatol Oral Maxillofac Surg. 2021;S2468-7855(21)00118X. doi:10.1016/j.jormas.2021.05.008.
2. Wu, Cz., Yuan, Yh., Liu, Hh. dkk. Hubungan epidemiologis antara periodontitis dan diabetes melitus tipe 2. BMC Oral Health 20, 204 (2020).  https://doi.org/10.1186/s12903-020-01180-w


s.jpg
14/Jun/2024

Aloges, tau gak sih pentingnya memilah sampah untuk menjaga kelestarian lingkungan kita? Pemilahan sampah adalah langkah awal yang sangat penting dalam mengelola sampah agar tidak mencemari lingkungan dan dapat didaur ulang dengan baik. Dengan memilah sampah, kita bisa memisahkan antara sampah organik dan anorganik, sehingga proses pengolahan sampah menjadi lebih efisien.

Siapa di antara kita yang tidak ingin melihat lingkungan yang bersih dan sehat? Memilah sampah mungkin tampak seperti tugas yang sepele, tapi dampaknya sangat besar bagi kelestarian bumi kita. Yuk, mulai dari sekarang, kita biasakan untuk memilah sampah dengan benar di rumah masing-masing. Dengan begitu, kita tidak hanya berkontribusi pada kebersihan lingkungan, tetapi juga mendukung upaya daur ulang yang berkelanjutan.

Sampah Organik

Sampah organik adalah jenis sampah yang berasal dari bahan-bahan alami dan mudah terurai oleh mikroorganisme. Contohnya termasuk sisa makanan, kulit buah, sayuran, daun, ranting, dan kotoran hewan. Berikut ini beberapa poin penting tentang sampah organik:

  1. Pengomposan: Sampah organik bisa diolah menjadi kompos yang berguna sebagai pupuk alami untuk tanaman. Proses ini tidak hanya mengurangi jumlah sampah yang dibuang ke tempat pembuangan akhir, tetapi juga menghasilkan bahan yang bermanfaat untuk pertanian dan berkebun.
  2. Pengelolaan di Rumah: Kita bisa memulai dengan memilah sisa makanan dan dedaunan di rumah untuk kemudian diolah menjadi kompos. Banyak rumah tangga kini mulai menggunakan komposter untuk mengelola sampah organik mereka.

Manfaat Lingkungan: Dengan mengelola sampah organik, kita mengurangi emisi gas metana yang dihasilkan oleh pembusukan sampah di tempat pembuangan akhir. Metana adalah salah satu gas rumah kaca yang berkontribusi pada pemanasan global.

Sampah Anorganik

Sampah anorganik adalah sampah yang tidak mudah terurai oleh mikroorganisme dan biasanya membutuhkan waktu yang sangat lama untuk terurai secara alami. Contohnya termasuk plastik, kaca, logam, dan kertas. Berikut ini beberapa poin penting tentang sampah anorganik:

  1. Daur Ulang: Banyak jenis sampah anorganik, seperti plastik, kertas, dan logam, dapat didaur ulang menjadi produk baru. Proses daur ulang ini membantu mengurangi penggunaan bahan baku baru dan mengurangi volume sampah yang harus dibuang.
  2. Pengelolaan di Rumah: Kita bisa memulai dengan memisahkan sampah anorganik dari sampah lainnya. Misalnya, botol plastik, kaleng, dan kertas dapat dikumpulkan dan dibawa ke pusat daur ulang.
  3. Pencemaran Lingkungan: Sampah anorganik yang tidak dikelola dengan baik bisa mencemari lingkungan, terutama plastik yang dapat mencemari laut dan membahayakan kehidupan laut. Oleh karena itu, sangat penting untuk memilah dan mendaur ulang sampah anorganik.

Mengapa Pemilahan Sampah Penting?

  1. Mengurangi Volume Sampah: Dengan memilah sampah, kita bisa mengurangi volume sampah yang harus dibuang ke tempat pembuangan akhir. Ini membantu mengurangi tekanan pada tempat pembuangan sampah yang sudah penuh.
  2. Menghemat Sumber Daya: Pemilahan dan daur ulang sampah membantu menghemat sumber daya alam karena bahan yang didaur ulang bisa digunakan kembali.
  3. Melindungi Lingkungan: Mengelola sampah dengan baik membantu melindungi lingkungan dari pencemaran dan kerusakan yang disebabkan oleh sampah.

Jadi, mari kita mulai memilah sampah dari sekarang! Dengan langkah kecil ini, kita bisa membuat perubahan besar untuk lingkungan kita. Yuk, kita jaga bumi kita agar tetap bersih dan sehat untuk generasi mendatang.


A4.jpg
13/Jul/2023

Alo gaes, mengingat banyak penyakit yang disebabkan oleh virus maupun bakteri mengharuskan kita untuk selalu menjaga kesehatan tubuh dan menjaga pola hidup sehat, perlu juga bagi sebagian orang untuk melakukan imunisasi agar tubuh tahan terhadap serangan virus, khususnya pada anak-anak yang masih rentan terinfeksi karena daya tahan tubuhnya yang lebih lemah dibandingkan orang dewasa.

Apa itu Imunisasi?

Imunisasi adalah pemberian vaksin agar seseorang menjadi kebal terhadap penularan penyakit tertentu. Vaksin biasanya diberikan melalui suntikan, di dalamnya adalah kuman atau virus dari penyebab penyakit tertentu yang sudah dilemahkan atau bahkan dimatikan. Vaksinasi akan menguatkan sistem kekebalan tubuh sehingga merangsang terbentuknya antibodi.

Bagi anak-anak di Indonesia, imunisasi rutin lengkap terdiri dari dua jenis, yaitu imunisasi dasar dan imunisasi lanjutan. Jadwal imunisasi bergantung dari usia anak. Imunisasi dasar penting sebagai langkah pencegahan utama anak dari penyakit menular, sedangkan untuk tahap lanjutan berguna untuk menjaga imunitas anak tetap optimal seiring bertambahnya usia anak.

Tujuan Pemberian Imunisasi

Pemberian imunisasi merupakan salah satu cara terbaik untuk melindungi diri dari panyakit berbahaya sampai penyakit yang dapat menyebabkan kematian. Jika seseorang telah menerima imunisasi maka tubuhnya lebih mampu menghadapi infeksi penyakit.

Dengan mendapatkan imunisasi seseorang tidak hanya melindungi dirinya sendiri, tetapi juga melindungi orang-orang di sekitarnya. Misalnya jika di suatu komunitas masyarakat banyak yang mendapatkan imunisasi artinya semakin banyak orang yang kebal terhadap penyakit dan semakin sedikit kemungkinan penyebarannya, hasilnya orang-orang yang belum mendapatkan imunisasi juga ikut terlindungi, ini dikenal dengan istilah herd immunity.

Jenis-jenis Imunisasi

Imunisasi yang dilakukan lewat pemberian vaksin terdapat banyak jenisnya bergantung dari kebutuhannya untuk melawan penyakit tertentu, berikut ini beberapa vaksin yang wajib diterima bagi penduduk di Indonesia:

  1. Vaksin Hepatitis B

Tujuan pemberian vaksin untuk mencegah penyakti hepatitis B yang menyerang organ hati.

  1. Vaksin BCG

Vaksin ini bertujuan untuk mencegah dari penyakit tuberculosis (TBC) yang dapat berkembang menjadi penyakit meningitis (radang selaput otak).

  1. Vaksin Polio

Vaksin diberikan untuk mencegah penyakit polio yang menyebabkan kelumpuhan permanen.

  1. Vaksin MR

Vaksin kombinasi untuk mencegah penyakit campak dan rubella, biasanya diberikan pada saat masih anak-anak.

  1. Vaksin DPT

Merupakan vaksin kombinasi untuk mencegah penyakit difteri yang dapat menyerang pernafasan, pertussis (batuk rejan) yang dapat menyerang anak-anak, dan tetanus yang mengnkontaminasi pada luka.

  1. Vaksin Influenza

Vaksin untuk mengurangi risiko terkena flu dan komplikasinya.

  1. Vaksin Campak

Untuk mencegah terkena penyakit campak.

  1. Vaksin Hib

Vaksin untuk mencegah infeksi bakteri Haemophilius influenza tipe B yang menjadi penyebab meningitis pada anak-anak dibawah 5 tahun.

Kemudian imunisasi pada anak-anak di Indonesia biasanya diberikan berdasarkan umur dan diberikan secara bertahap.

  • 0 – 6 bulan
  1. Hepatitis B
  2. Polio
  3. BCG
  4. DPT
  5. Vaksin Hib
  6. PCV
  7. Vaksin Rotavirus
  • 6 – 12 bulan
  1. Influenza
  2. Vaksin MR
  3. Vaksin Japanese Encephalitis (JE)
  • 12 – 24 bulan
  1. Varisela
  2. Hepatitis A
  • 2 – 18 tahun
  1. Vaksin Tifoid
  2. Vaksin HPV
  3. Vaksin Dengue

Efek Samping Imunisasi

Meskipun dipastikan aman, imunisasi juga dapat menyebabkan efek samping sama halnya seperti obat-obatan, efek samping ini biasa disebut juga Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI). Efek samping yang timbul biasanya hanya reaksi ringan, seperti nyeri di tempat suntikan, ruam dan demam ringan, munculnya reaksi adalah normal dan dapat hilang dengan sendiri setelah beberapa hari.

Ada baiknya sebelum menerima imunisasi lakukan konsultasi dengan dokter terlebih dahulu, beri tahu dokter jika anda atau orang lain sebagai penerima vaksin memiliki riwayat alergi, penyakit autoimun, kanker atau pernah mengkonsumsi obat-obatan. Jika gejala efek samping tidak kunjung mereda atau semakin parah seperti bengkak pada area suntikan, demam tinggi lebih dari 39oC, kejang. Segera cari pertolongan dokter.

Referensi :

https://www.alodokter.com/orang-dewasa-masih-perlu-vaksinasi

https://www.alodokter.com/imunisasi

https://www.halodoc.com/kesehatan/imunisasi


1476630199-ocspl.com_.png
15/Jun/2023

Alo gaes, Program kesehatan lingkungan diselenggarakan oleh pemerintah untuk mewujudkan kualitas lingkungan yang sehat. Apa arti dari kesehatan lingkungan? WHO mendefinisikan bahwa kesehatan lingkungan adalah suatu keseimbangan ekologi yang harus ada antara manusia dan lingkungan agar dapat menjamin keadaan sehat dari manusia, keadaan sehat mencakup manusia seutuhnya dan tidak hanya sehat fisik saja tetapi juga sehat mental dan hubungan sosial yang optimal di dalam lingkungannya (Mawardi, 2014). Kenapa sih kira-kira masyarakat perlu disadarkan akan pentingnya kesehatan lingkungan? Dengan terbentuknya masyarakat sehat dan mandiri, akan tercipta suatu komunitas yang sehat dan bahagia, timbulnya rasa tanggung jawab karena timbul rasa memiliki, demi menghindari banyaknya penyakit akibat lingkungan kotor yang seluruhnya dapat terwujud dengan timbulnya kesadaran dan komitmen dari masyarakat. Tanpa adanya kesadaran dan komitmen, akan mustahil kesehatan lingkungan dapat tercipta.

Sebelumnya kita sudah membahas mengenai penyakit yang mungkin terjadi akibat lingkungan yang kotor. Gimana sih penyakit itu bisa timbul? Bahtiar menyatakan bahwa suatu penyakit dapat timbul bila terjadi gangguan dari keseimbangan yang disebabkan oleh adanya perubahan dari suatu faktor lingkungan di suatu tempat, faktor lingkungan ini merupakan salah satu dari bagian segitiga epidemiologi (Bahtiar, 2006).

Ilustrasi tersebut menggambarkan hubungan antara faktor-faktor yang menentukan terjadinya penyakit, yaitu manusia sebagai tuan rumah (host), kuman penyebab penyakit sebagai (agent) dan lingkungan (environment). Perubahan dari salah satu faktor tersebut akan merubah keseimbangan antara ketiganya yang berakibat pada bertambahnya atau berkurangnya penyakit yang bersangkutan.

  1. Host atau tempat tinggal sementara merupakan unsur manusia yang berkaitan dengan penyakit antara lain: umur, jenis kelamin, kekebalan dan sifat lain yang berhubungan dengan kekebalan dan resistensi atau tingkah laku (kebiasaan dan adat istiadat).
  1. Penyebab penyakit (agent).
    Penyebab penyakit ini terjadi karena adanya interaksi antara manusia (host), penyebab penyakit (agent) dan lingkungan (environment). Penyebab penyakit ini dikelompokan menjadi 2 penyebab. Penyebab primer, yang terdiri dari unsur biologis, nutrisi, kimia, fisik dan unsur psikis dan Penyebab sekunder, merupakan unsur pembantu atau penambah di dalam proses sebab akibat terjadinya penyakit, yaitu dari tempat atau lingkungan tempat tinggal.
  1. Lingkungan (environment).
    Faktor lingkungan mencakup semua aspek di luar agen dan host, karena faktor lingkungan ini sangat beraneka ragam dan umumnya digolongkan dalam tiga unsur utama, yaitu:
  • Lingkungan biologis, termasuk flora dan fauna yang ada disekitar manusia.
  • Lingkungan sosial, yaitu semua bentuk kehidupan sosial, politik dan sistem organisasi bagi setiap individu yang berada di masyarakat, misalnya bentuk organisasi, sistem pelayanan kesehatan dan kebiasaan.
  • Lingkungan fisik meliputi: udara, panas sinar, air dan lain-lain. Sanitasi yang memadai merupakan dasar dari pembangunan. Namun, fasilitas sanitasi jauh dibawah kebutuhan penduduk yang terus meningkat jumlahnya. Akibatnya, muncul berbagai jenis penyakit yang diakibatkan sanitsi yang buruk.

Di Indonesia, ruang lingkup kesehatan lingkungan diterangkan dalam Pasal 22 ayat (3) No. 23 tahun 1992 ruang hidup kesling ada 8, yaitu :

  1. Penyehatan air dan udara
  2. Pengamanan limbah padat/sapah
  3. Pengamanan limah cair
  4. Pengamanan limbah gas
  5. Pengamanan radiasi
  6. Pengamanan kebisingan
  7. Pengamnanan vektor penyakit
  8. Penyehatan dan pengamanan lainnya, seperti keadaan pasca bencana

Masalah-masalah kesehatan lingkungan di Indonesia

Masalah kesehatan lingkungan merupakan masalah kompleks yang untuk mengatasinya dibutuhkan integrasi dari berbagai sektor terkait. Di Indonesia permasalahan dalam kesehatan lingkungan antara lain :

  1. Air Bersih.
    Air bersih adalah air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari yang kualitasnya memenuhi syarat kesehatan dan dapat diminum apabila telah dimasak. Air minum adalah air yang kualitasnya memenuhi syarat kesehatan dan dapat langsung diminum. Syarat kualitas air bersih biasanya tidak berbau, tidak berasa, dan tidak berwarna.
  2. Pembuangan kotoran/tinja.
    Metode pembuangan tinja yang baik yaitu dengan jamban dengan syarat sebagai berikut :
    – Tanah dipermukaan tidak boleh terjadi kontaminasi
    – Tidak boleh terjadi kontaminasi pada air tanah yang mungkin memasuki mata air atau sumur
    – Tidak boleh terkontaminasi air permukaan
    – Tinja tidak boleh terjangkau oleh lalat atau hewan lain
    – Jamban harus bebas dari bau atau kondisi yang tidak sedap dipandang

  1. Kesehatan pemukiman
    Rumah dapat dikatakan sehat jika memenuhi indikator rumah sehat sebagai berikut:

  1. Pembuangan sampah

  1. Serangga dan Binatang Pengganggu
    Serangga dapat berpotensi menjadi vektor, misalnya pinjal tikut untuk penyakit pes, anopheles untuk malaria dan aedes untuk penyakit DBD. penanggulangan dari penyakit tersebut yaitu dengan merancang rumah/tempat pengelolaan makanan dengan rapat tikus,kelambu, gerakan 3M pada penampungan air dan penggunaan kasa pada lubang angin di rumah. Binatang pengganggu seperti anjing yang dapat menularkan penyakit rabies, kecoa dan lalatyang dapat menyebabkan diare dan tikus yang menyebabkan leptospirosis.

  1. Makanan dan minuman

  1. Pencemaran lingkungan
    Pencemaran lingkungan diantaranya pencemaran air, pencemaran tanah, udara dan suara. Masalah pencemaran udara seperti pembakaran kauyu bakar, bahan bakar rumah tangga merupakan salah satu faktor risiko timbulnya infeksi saluran pernafasan bagi anak bayi maupun balita.

 

Sumber gambar :
Puskesmas Mergangsan


A5.jpg
12/May/2023

Alo gaes. Asma merupakan penyakit kronis pada saluran pernapasan dan merupakan penyakit genetik, yaitu penyakit yang muncul karena adanya kelainan pada DNA yang diwarisi oleh orang tua atau keluarga. Asma dapat diderita oleh semua golongan usia, mulai dari yang masih muda sampai yang sudah tua sekalipun. Pada anak-anak, gejala penyakit asma dapat menghilang dengan sendirinya saat memasuki usia remaja. Namun jika gejala asma cukup berat, maka kondisinya bisa bertahan atau muncul kembali di masa mendatang.

Saluran pernapasan pada penderita asma lebih sensitif dibandingkan dengan orang normal. Ketika paru-paru terpapar pemicu asma, maka otot-otot di saluran penapasan akan menjadi kaku dan menyempit serta produksi dahak meningkat. Kombinasi kedua kondisi tersebut membuat penderita mengalami gejala asma.

Gejala dan Penyebab Asma

Bagi penderita asma ada beberapa gejala yang dapat mereka alami seperti: sesak pada dada, batuk yang muncul pada malam hari atau dini hari, sesak napas, dan mengi (suara bersiul saat mengeluarkan napas).

Pola kemunculan gejala asma tersebut dapat berbeda-beda bagi setiap penderita asma, tetapi ada pola gejala yang umum yaitu: datang dan pergi seiring waktu atau di hari yang sama, mulai atau makin parah dengan infeksi virus seperti pilek, dipicu oleh olahraga, alergi, udara dingin atau hyperventilasi (karena tertawa atau menangis), lebih buruk di malam hari atau pagi hari.

Meskipun belum diketahui penyebab utama dari penyakit asma, ada beberapa hal yang dapat menyebabkan muncul asma yaitu:

  • Debu
  • Asap rokok
  • Bulu binatang
  • Udara dingin
  • Infeksi virus
  • Aktivitas fisik
  • Paparan zat kimia

Jika terkena pemicu di atas biasanya akan memunculkan gejala asma pada penderita asma.

Pengobatan dan Pencegahan Asma

Pengobatan asma bertujuan untuk meredakan gejala dan mencegah kambuhnya gejala pada penderita asma, serta mengurangi pembengkakan dan penyempitan pada saluran pernapasan. Maka dari itu, para penderita asma perlu disiplin menjalani pengobatan dengan dokter agar asma tetap terkendali.

Pengobatan yang diberikan kepada penderita asma biasanya direkomendasikan menggunakan inhaler untuk mengurangi sesak napas atau mencegah munculnya serangan asma kambuh, selain itu nebulasi, penggunaan obat minum atau operasi juga bisa menjadi pengobatan bagi penderita asma.

Konsultasi langsung dengan dokter perlu dilakukan bagi penderita asma selama melakukan pengobatan karena perlunya pengawasan dari dokter untuk menentukan cara pengobatan yang tepat bagi penderita, contohnya penggunaan inhaler pun tidak bisa sembarangan karena terdapat efek samping dari penggunaannya.

Kemudian pencegahan dapat dilakukan untuk mengurangi terjadinya gejala asma. Selain melakukan pola hidup sehat ada beberapa hal yang dapat dilakukan antara lain:

  • Mengenali pemicu gejala asma dan menghindarinya
  • Mengikuti anjuran rencana penangan dari dokter
  • Menggunakan obat-obatan yang telah dianjurkan dokter secara teratur
  • Memonitor kondisi saluran pernapasan


D4.jpg
15/Apr/2023

Alo gaes, tau ga sih kalau binatang yang menyebabkan kematian terbanyak itu bukan singa atau beruang, tetapi nyamuk? Nyamuk bisa membawa berbagai macam penyakit, salah satunya DBD (Demam Berdarah Dengue) yang menjadi kasus besar penyakit di Indonesia maupun di negara tropis lainnya, terutama ketika datangnya musim hujan.

Penyebab Demam Berdarah

Demam beradarah disebabkan oleh dua jenis nyamuk (Aedes Aegypti & Aedes Albopictus) yang membawa virus dengue, dua jenis nyamuk ini bisa ditemukan di sekitar pemukiman. Ketika nyamuk menggigit seseorang yang terinfeksi virus dengue, virus tersebut masuk ke dalam nyamuk, dan kemudian ketika nyamuk yang terinfeksi menggigit orang lain, virus akan memasuki aliran darah dan menyebabkan infeksi.

Gejala Demam Berdarah

Ketika seseorang terinfeksi demam berdarah biasanya tidak menunjukan tanda atau gejala infeksi pada beberapa hari pertama. Kemudian setelah 4 hingga 10 hari setelah terinfeksi biasanya akan muncul gejala-gejala yang dimulai dari demam tinggi hingga 40 derajat Celcius dan sulit turun meskipun sudah mengonsumsi obat penurun panas, pada fase ini biasanya gejala sering disalah artikan sebagai gejala penyakit biasa. Selain demam, biasanya muncul beberapa gejala lainnya seperti :

  • Sakit kepala.
  • Nyeri otot, tulang atau sendi.
  • Mual dan muntah.
  • Sakit di belakang mata.
  • Kelenjar bengkak.
  • Timbul ruam pada kulit.

Selanjutnya DBD akan berlanjut ke fase kritis, pada fase ini demam akan turun tetapi akan muncul gejala yang lebih serius seperti pendarahan dari gusi atau hidung, dari urin, tinja atau muntahan, atau pendarahan di bawah kulit yang terlihat seperti memar. Pada fase kritis biasanya juga diikuti dengan turunnya tekanan trombosit dalam aliran darah.

Pengobatan dan Pencegahan Demam Berdarah

Sayangnya tidak ada pengobatan khusus untuk menyembuhkan penyakit ini, biasanya pengobatan yang diberikan di rumah sakit berupa pemberian infus untuk mencegah dehidrasi, obat penurun demam, dan transfuse darah jika terjadi komplikasi pendarahan.

Selama proses perawatan, pasien disarankan untuk cukup minum, makan, dan beristirahat, serta melakukan kompres hal ini untuk menjaga keseimbangan tubuh dan mempercepat proses kesembuhan.

Kemudian salah satu langkah paling efektif untuk mencegah terjadinya demam berdarah adalah dengan mengurangi habitat nyamuk atau pemberantasan sarang nyamuk. Nyamuk butuh tempat yang terdapat air untuk berkembang biak, membersihkan barang-barang yang dapat menampung genang air dapat mengurangi habitat nyamuk untuk bertelur. Kemudian rajin membersihkan bak mandi serta menutup wadah bak mandi untuk mencegah nyamuk bertelur di dalam rumah.

Hayoo supaya Nyamuk tidak muncul di rumah, kamu bisa mencegahnya dengan melakukan 3M Plus, ayok pelajari dan dipraktekkan di rumah yaa gaess..


Picture5.jpg
13/Mar/2023

Alo gaes! Pada tanggal 24 Maret ini kita memperingati hari tuberkulosis sedunia yang diperingati agar seluruh masyarakat sadar bahwa penyakit tuberkulosis adalah penyakit yang masih dikategorikan sebagai epidemik di dunia termasuk di Indonesia.

Apa itu tuberkulosis ?
Tuberkulosis atau yang lebih dikenal dengan TB atau TBC adalah penyakit menular yang menyerang organ tubuh, terutama paru-paru. Penyakit ini disebabkan oleh kuman Mycobacterium Tuberculosis. Walaupun penyakit ini menular, jangan takut! Kita bisa mengobati dan menghentikan penularan TBC di masyarakat dengan TOSS TBC (Temukan TBC Obati Sampai Sembuh).

Jika kamu terkena TB/ TBC maka selama porses pengobatan harus melakukan pemeriksaan rutin ke puskesmas pada akhir tahap awal (akhir bulan kedua/ ketiga), akhir bulan kelima dan akhir pengobatan untuk memastikan bahwa pengobatan berjalan dengan baik.

Jika memutuskan obat sebelum pengobatan selesai, maka kita bisa menularkan penyakit TBC ke orang disekitar kita, dan bahkan kumannya bisa lebih kuat/ kebal terhadap obat yang kita minum, sehingga pengobatannya harus menggunakan obat yang lebih kuat dan lebih mahal.. serem kan gaes!

Cara yang bisa kita lakukan untuk menghentikan penularan TBC di masyarakat adalah dengan TOSS TBC (Temukan TBC Obati Sampai Sembuh).

Langkah-langkahnya cukup mudah dengan memperhatikan apakah ada yang memiliki gejala TB/TBC di sekitar kita, meminum obat TBC dengan jangka waktu yang ditentukan dan telaten, pemantauan pengobatan secara berkala untuk melihat efektivitas dalam pengobatan.

Jangan lupa juga untuk 5 etika batuk ya teman-teman agar menjaga kesehatan diri sendiri dan orang di sekitr kita:

  1. Gunakan masker
  2. Tutup mulut dan hidung dengan lengan atas bagian dalam
  3. Tutup mulut dan hidung dengan tisu
  4. Jangan lupa membuang sampah pada tempat sampah
  5. Cucilah tangan dengan menggunakan sabun dan air mengalir

Jika kalian menemukan diri kalian/ teman/ kerabat/ tetangga ada yang mengalami gejala batuk lebih dari 2 minggu, keringat di malam hari, dan sesak, segera periksakan untuk ditangani lebih lanjut. Kita negeri kita ya, Gaes! Salam sehat Gaes!


PP.jpg
17/Feb/2023

Alo gaes, tau gak sih kalau kasus kanker terbanyak yang terjadi di Indonesia adalah kanker payudara? Menurut laporan Global Burden of Cancer Study (Globocan) terdapat sebanyak 65.858 kasus kanker payudara di Indonesia pada tahun 2020. Meskipun jarang terjadi kanker payudara juga bisa terjadi pada pria, tetapi seringnya dialami pada wanita. Nah kira-kira kanker payudara itu apa sih? Dan apa penyebab serta bagaimana penanganannya?

Apa itu Kanker Payudara

Kanker payudara termasuk jenis tumor ganas yang berkembang pada sel-sel payudara, yaitu pada kelenjar yang menghasilkan susu (lobulus) atau di saluran (duktus) yang membawa air susu dari kelenjar ke putting payudara. Kanker yang berkembang pada sel-sel payudara akan tumbuh secara tidak terkendali dan mengambil alih jaringan lain yang sehat dan kemudian membentuk benjolan pada payudara, dalam keadaan yang lebih parah yaitu stadium akhir, sel-sel yang abnormal dapat menyebar melalui kelenjar getah bening hingga ke organ tubuh lainnya.

Jenis-jenis Kanker Payudara

Ada beberapa jenis kanker payudara yang sering terjadi :

  1. Ductal Carcinoma In Situ
  2. Lobular Carcinoma In Situ
  3. Invasive Ductal Carcinoma
  4. Invasive Lobular Carcinoma

Mengetahui jenis kanker payudara yang kamu atau orang terdekatmu alami merupakan hal yang penting, karena hal ini menentukan jenis pengobatan dan perawatan yang perlu dilakukan untuk mengatasi penyakit kanker payudara.

Penyebab Kanker Payudara

Kanker payudara biasanya berbentuk benjolan dan sulit terdeteksi pada tahap awal karena ukurannya yang kecil, tetapi tidak semua benjolan yang muncul pada payudara berarti kanker payudara. Maka dari itu pemeriksaan sejak dini penting dilakukan untuk memastikan apakah benjolan yang muncul merupakan kanker atau bukan.

Ada sejumlah faktor yang membuat seseorang berisiko terkena kanker payudara, antara lain faktor genetik, berat badan berlebih, menstruasi pada usia yang terlalu dini (<12 tahun), dan kebiasaan merokok atau konsumsi minuman beralkohol.

Pencegahan dan Penanganan

Kanker payudara dapat dicegah dengan melakukan pemeriksaan payudara secara mandiri maupun oleh dokter. Dokter biasanya akan melakukan pemeriksaan fisik langsung untuk mendeteksi perubahaan pada payudara, serta melakukan pemeriksaan penunjang yang menggunakan alat seperti:

  • Mammogram, untuk mendeteksi kelainan pada payudara.
  • Ultrasonografi (USG) payudara, untuk menentukan benjolan pada payudara merupakan massa padat atau kista yang berisi cairan.
  • Biopsi, untuk memeriksa dan menentukan sel yang diperiksa bersifat jinak atau ganas.
  • CT Scan dan MRI, untuk menentukan ukuran serta penyebaran dari kanker.

Penanganan untuk kanker payudara bergantung pada jenis kanker yang dialami, stadium kanker, ukuran massa, serta sensitivitas sel kanker terhadap hormon. Beberapa pilihan pada pengobatan kanker payudara antara lain:

  1. Pembedahan, yaitu melakukan pengangkatan kanker atau benjolan pada payudara.
  2. Radioterapi, yang menggunakan energi sinar X dan proton untuk mematikan sel-sel kanker.
  3. Kemoterapi, yang dilakukan dengan menggunakan obat-obatan tertentu untuk mematikan sel kanker.
  4. Terapi Radiasi, yang menggunakan sinar berenergi tinggi untuk membunuh sel kanker.

Ada baiknya untuk menjalani pola hidup sehat, yaitu berolahraga secara rutin, mengonsumsi pola makan yang sehat, menjaga berat badan tetap ideal, tidak merokok dan mengonsumsi minuman beralkohol, agar dapat terhindar atau meminimalkan terjadinya kanker payudara.

Ayo Gaes, lakukan SADARI (Periksa Payudara Sendiri) sebagai langkah deteksi dini kanker payudara. Bagaimana caranya?? Yuk simak infografis di bawah ini yaa Gaes, Salam Sehat selalu


H4.jpg
15/Dec/2022

Alo gaes, saat ini semakin banyak terjadinya kasus penyebaran penyakit menular seksual dikarenakan mudahnya terjadi aktivitas seksual yang tidak wajar seperti berhubungan di luar pernikahan maupun seringnya berganti-ganti pasangan. Beberapa penyakit yang banyak menyerang yaitu HIV dan AIDS, menurut data Kemenkes sampai maret 2021 sudah terdapat 427.201 kasus HIV dengan jumlah penderita terbanyak pada kelompok umur 25-49 tahun sebanyak 70,7%.

Apa itu HIV/AIDS?

HIV (human immunodeficiency virus) merupakan virus yang dapat menyebabkan lemahnya sistem kekebalan pada tubuh dengan cara merusak sel CD4 yang memiliki peran penting dalam kekebalan tubuh, jika semakin banyak sel CD4 yang rusak akan menyebabkan mudahnya tubuh diserang berbagai penyakit. Penyakit HIV yang tidak ditangan lebih lanjut hingga stadium akhir akan menyebabkan AIDS.

AIDS (acquired immunodeficiency syndrome) merupakan kondisi dimana tubuh sudah tidak dapat melawan infeksi dari penyakit-penyakit yang menyerang karena hilangnya kekebalan tubuh.

Penularan HIV/AIDS

Penyakit HIV dan AIDS dapat disebabkan dan ditularkan melalui banyak hal yang berkaitan dengan bertukarnya cairan pada tubuh seperti melalui hubungan seksual, penggunaan jarum suntik, dan transfusi darah. Selain itu ada juga kemungkinan kasus penularan dari ibu ke anak yang terjadi selama masa kehamilan, melahirkan, dan menyusui.

Ada juga beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko penularan HIV/AIDS diantaranya:

  • Berhubungan seksual dengan berganti-ganti pasangan.
  • Melakukan hubungan seksual tanpa pengaman.
  • Penggunaan jarum suntik yang sama dengan penderita HIV/AIDS.
  • Transfusi darah dengan alat yang tidak steril.
  • Tidak adanya pengecekan kesehatan bagi ibu hamil.

Pencegahan HIV/AIDS

Dikarenakan belum adanya obat bagi penyakit HIV/AIDS maka penanganan yang dapat dilakukan adalah pengobatan Antiretrovial (ARV) untuk menghambat pertumbuhan virus yang lebih banyak. Langkah terbaik bagi yang belum terkena adalah dengan melakukan pencegahan untuk mengurangi penularan HIV lebih jauh, berikut beberapa hal yang dapat dilakukan diantaranya:

  • Tidak melakukan hubungan seksual sebelum menikah.
  • Tidak berganti pasangan seksual.
  • Menggunakan alat kontrasepsi saat melakukan hubungan seksual.
  • Tidak menggunakan narkoba, sehingga terhindar dari penggunaan jarum suntik Bersama-sama.
  • Memastikan alat medis yang digunakan selalu steril.


logo-long

Alo Gaes merupakan media komunikasi yang berisi info-info kesehatan remaja, mulai dari isu pubertas, gizi, hingga kesehatan mental. Alo Gaes juga bisa lho sebagai sarana kamu berkonsultasi singkat atau tanya-tanya soal kesehatan fisik maupun mental dari ahlinya langsung. Kami juga terbuka untuk kamu-kamu yang mau kirim artikel atau hasil karya lain lho.

Konten Terbaru

Selamat datang di Puskesmas Kembangan. Fitur chat ini khusus curhat online remaja
//
Dokter Umum
Kak Wanda
//
Bidan
Kak Ita
//
Ahli Gizi
Kak Desi
//
Dokter Umum
Kak Agnes
//
Dokter Umum
Kak Micca
//
Perawat
Kak Dadang
//
Apoteker
Kak Priska
//
Psikolog
Kak Ros
//
Jak-GO (Jaringan Konsultasi Gigi Online)
Pelayanan Gigi
//
Call Center
Call Center
WhatsApp