Alo gaes, Program kesehatan lingkungan diselenggarakan oleh pemerintah untuk mewujudkan kualitas lingkungan yang sehat. Apa arti dari kesehatan lingkungan? WHO mendefinisikan bahwa kesehatan lingkungan adalah suatu keseimbangan ekologi yang harus ada antara manusia dan lingkungan agar dapat menjamin keadaan sehat dari manusia, keadaan sehat mencakup manusia seutuhnya dan tidak hanya sehat fisik saja tetapi juga sehat mental dan hubungan sosial yang optimal di dalam lingkungannya (Mawardi, 2014). Kenapa sih kira-kira masyarakat perlu disadarkan akan pentingnya kesehatan lingkungan? Dengan terbentuknya masyarakat sehat dan mandiri, akan tercipta suatu komunitas yang sehat dan bahagia, timbulnya rasa tanggung jawab karena timbul rasa memiliki, demi menghindari banyaknya penyakit akibat lingkungan kotor yang seluruhnya dapat terwujud dengan timbulnya kesadaran dan komitmen dari masyarakat. Tanpa adanya kesadaran dan komitmen, akan mustahil kesehatan lingkungan dapat tercipta.
Sebelumnya kita sudah membahas mengenai penyakit yang mungkin terjadi akibat lingkungan yang kotor. Gimana sih penyakit itu bisa timbul? Bahtiar menyatakan bahwa suatu penyakit dapat timbul bila terjadi gangguan dari keseimbangan yang disebabkan oleh adanya perubahan dari suatu faktor lingkungan di suatu tempat, faktor lingkungan ini merupakan salah satu dari bagian segitiga epidemiologi (Bahtiar, 2006).
Ilustrasi tersebut menggambarkan hubungan antara faktor-faktor yang menentukan terjadinya penyakit, yaitu manusia sebagai tuan rumah (host), kuman penyebab penyakit sebagai (agent) dan lingkungan (environment). Perubahan dari salah satu faktor tersebut akan merubah keseimbangan antara ketiganya yang berakibat pada bertambahnya atau berkurangnya penyakit yang bersangkutan.
- Host atau tempat tinggal sementara merupakan unsur manusia yang berkaitan dengan penyakit antara lain: umur, jenis kelamin, kekebalan dan sifat lain yang berhubungan dengan kekebalan dan resistensi atau tingkah laku (kebiasaan dan adat istiadat).
- Penyebab penyakit (agent).
Penyebab penyakit ini terjadi karena adanya interaksi antara manusia (host), penyebab penyakit (agent) dan lingkungan (environment). Penyebab penyakit ini dikelompokan menjadi 2 penyebab. Penyebab primer, yang terdiri dari unsur biologis, nutrisi, kimia, fisik dan unsur psikis dan Penyebab sekunder, merupakan unsur pembantu atau penambah di dalam proses sebab akibat terjadinya penyakit, yaitu dari tempat atau lingkungan tempat tinggal.
- Lingkungan (environment).
Faktor lingkungan mencakup semua aspek di luar agen dan host, karena faktor lingkungan ini sangat beraneka ragam dan umumnya digolongkan dalam tiga unsur utama, yaitu:
- Lingkungan biologis, termasuk flora dan fauna yang ada disekitar manusia.
- Lingkungan sosial, yaitu semua bentuk kehidupan sosial, politik dan sistem organisasi bagi setiap individu yang berada di masyarakat, misalnya bentuk organisasi, sistem pelayanan kesehatan dan kebiasaan.
- Lingkungan fisik meliputi: udara, panas sinar, air dan lain-lain. Sanitasi yang memadai merupakan dasar dari pembangunan. Namun, fasilitas sanitasi jauh dibawah kebutuhan penduduk yang terus meningkat jumlahnya. Akibatnya, muncul berbagai jenis penyakit yang diakibatkan sanitsi yang buruk.
Di Indonesia, ruang lingkup kesehatan lingkungan diterangkan dalam Pasal 22 ayat (3) No. 23 tahun 1992 ruang hidup kesling ada 8, yaitu :
- Penyehatan air dan udara
- Pengamanan limbah padat/sapah
- Pengamanan limah cair
- Pengamanan limbah gas
- Pengamanan radiasi
- Pengamanan kebisingan
- Pengamnanan vektor penyakit
- Penyehatan dan pengamanan lainnya, seperti keadaan pasca bencana
Masalah-masalah kesehatan lingkungan di Indonesia
Masalah kesehatan lingkungan merupakan masalah kompleks yang untuk mengatasinya dibutuhkan integrasi dari berbagai sektor terkait. Di Indonesia permasalahan dalam kesehatan lingkungan antara lain :
- Air Bersih.
Air bersih adalah air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari yang kualitasnya memenuhi syarat kesehatan dan dapat diminum apabila telah dimasak. Air minum adalah air yang kualitasnya memenuhi syarat kesehatan dan dapat langsung diminum. Syarat kualitas air bersih biasanya tidak berbau, tidak berasa, dan tidak berwarna. - Pembuangan kotoran/tinja.
Metode pembuangan tinja yang baik yaitu dengan jamban dengan syarat sebagai berikut :
– Tanah dipermukaan tidak boleh terjadi kontaminasi
– Tidak boleh terjadi kontaminasi pada air tanah yang mungkin memasuki mata air atau sumur
– Tidak boleh terkontaminasi air permukaan
– Tinja tidak boleh terjangkau oleh lalat atau hewan lain
– Jamban harus bebas dari bau atau kondisi yang tidak sedap dipandang
- Kesehatan pemukiman
Rumah dapat dikatakan sehat jika memenuhi indikator rumah sehat sebagai berikut:
- Pembuangan sampah
- Serangga dan Binatang Pengganggu
Serangga dapat berpotensi menjadi vektor, misalnya pinjal tikut untuk penyakit pes, anopheles untuk malaria dan aedes untuk penyakit DBD. penanggulangan dari penyakit tersebut yaitu dengan merancang rumah/tempat pengelolaan makanan dengan rapat tikus,kelambu, gerakan 3M pada penampungan air dan penggunaan kasa pada lubang angin di rumah. Binatang pengganggu seperti anjing yang dapat menularkan penyakit rabies, kecoa dan lalatyang dapat menyebabkan diare dan tikus yang menyebabkan leptospirosis.
- Makanan dan minuman
- Pencemaran lingkungan
Pencemaran lingkungan diantaranya pencemaran air, pencemaran tanah, udara dan suara. Masalah pencemaran udara seperti pembakaran kauyu bakar, bahan bakar rumah tangga merupakan salah satu faktor risiko timbulnya infeksi saluran pernafasan bagi anak bayi maupun balita.
Sumber gambar :
Puskesmas Mergangsan