Content

Jangan lupa dishare ya Guys!

1476630199-ocspl.com_.png
15/Jun/2023

Alo gaes, Program kesehatan lingkungan diselenggarakan oleh pemerintah untuk mewujudkan kualitas lingkungan yang sehat. Apa arti dari kesehatan lingkungan? WHO mendefinisikan bahwa kesehatan lingkungan adalah suatu keseimbangan ekologi yang harus ada antara manusia dan lingkungan agar dapat menjamin keadaan sehat dari manusia, keadaan sehat mencakup manusia seutuhnya dan tidak hanya sehat fisik saja tetapi juga sehat mental dan hubungan sosial yang optimal di dalam lingkungannya (Mawardi, 2014). Kenapa sih kira-kira masyarakat perlu disadarkan akan pentingnya kesehatan lingkungan? Dengan terbentuknya masyarakat sehat dan mandiri, akan tercipta suatu komunitas yang sehat dan bahagia, timbulnya rasa tanggung jawab karena timbul rasa memiliki, demi menghindari banyaknya penyakit akibat lingkungan kotor yang seluruhnya dapat terwujud dengan timbulnya kesadaran dan komitmen dari masyarakat. Tanpa adanya kesadaran dan komitmen, akan mustahil kesehatan lingkungan dapat tercipta.

Sebelumnya kita sudah membahas mengenai penyakit yang mungkin terjadi akibat lingkungan yang kotor. Gimana sih penyakit itu bisa timbul? Bahtiar menyatakan bahwa suatu penyakit dapat timbul bila terjadi gangguan dari keseimbangan yang disebabkan oleh adanya perubahan dari suatu faktor lingkungan di suatu tempat, faktor lingkungan ini merupakan salah satu dari bagian segitiga epidemiologi (Bahtiar, 2006).

Ilustrasi tersebut menggambarkan hubungan antara faktor-faktor yang menentukan terjadinya penyakit, yaitu manusia sebagai tuan rumah (host), kuman penyebab penyakit sebagai (agent) dan lingkungan (environment). Perubahan dari salah satu faktor tersebut akan merubah keseimbangan antara ketiganya yang berakibat pada bertambahnya atau berkurangnya penyakit yang bersangkutan.

  1. Host atau tempat tinggal sementara merupakan unsur manusia yang berkaitan dengan penyakit antara lain: umur, jenis kelamin, kekebalan dan sifat lain yang berhubungan dengan kekebalan dan resistensi atau tingkah laku (kebiasaan dan adat istiadat).
  1. Penyebab penyakit (agent).
    Penyebab penyakit ini terjadi karena adanya interaksi antara manusia (host), penyebab penyakit (agent) dan lingkungan (environment). Penyebab penyakit ini dikelompokan menjadi 2 penyebab. Penyebab primer, yang terdiri dari unsur biologis, nutrisi, kimia, fisik dan unsur psikis dan Penyebab sekunder, merupakan unsur pembantu atau penambah di dalam proses sebab akibat terjadinya penyakit, yaitu dari tempat atau lingkungan tempat tinggal.
  1. Lingkungan (environment).
    Faktor lingkungan mencakup semua aspek di luar agen dan host, karena faktor lingkungan ini sangat beraneka ragam dan umumnya digolongkan dalam tiga unsur utama, yaitu:
  • Lingkungan biologis, termasuk flora dan fauna yang ada disekitar manusia.
  • Lingkungan sosial, yaitu semua bentuk kehidupan sosial, politik dan sistem organisasi bagi setiap individu yang berada di masyarakat, misalnya bentuk organisasi, sistem pelayanan kesehatan dan kebiasaan.
  • Lingkungan fisik meliputi: udara, panas sinar, air dan lain-lain. Sanitasi yang memadai merupakan dasar dari pembangunan. Namun, fasilitas sanitasi jauh dibawah kebutuhan penduduk yang terus meningkat jumlahnya. Akibatnya, muncul berbagai jenis penyakit yang diakibatkan sanitsi yang buruk.

Di Indonesia, ruang lingkup kesehatan lingkungan diterangkan dalam Pasal 22 ayat (3) No. 23 tahun 1992 ruang hidup kesling ada 8, yaitu :

  1. Penyehatan air dan udara
  2. Pengamanan limbah padat/sapah
  3. Pengamanan limah cair
  4. Pengamanan limbah gas
  5. Pengamanan radiasi
  6. Pengamanan kebisingan
  7. Pengamnanan vektor penyakit
  8. Penyehatan dan pengamanan lainnya, seperti keadaan pasca bencana

Masalah-masalah kesehatan lingkungan di Indonesia

Masalah kesehatan lingkungan merupakan masalah kompleks yang untuk mengatasinya dibutuhkan integrasi dari berbagai sektor terkait. Di Indonesia permasalahan dalam kesehatan lingkungan antara lain :

  1. Air Bersih.
    Air bersih adalah air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari yang kualitasnya memenuhi syarat kesehatan dan dapat diminum apabila telah dimasak. Air minum adalah air yang kualitasnya memenuhi syarat kesehatan dan dapat langsung diminum. Syarat kualitas air bersih biasanya tidak berbau, tidak berasa, dan tidak berwarna.
  2. Pembuangan kotoran/tinja.
    Metode pembuangan tinja yang baik yaitu dengan jamban dengan syarat sebagai berikut :
    – Tanah dipermukaan tidak boleh terjadi kontaminasi
    – Tidak boleh terjadi kontaminasi pada air tanah yang mungkin memasuki mata air atau sumur
    – Tidak boleh terkontaminasi air permukaan
    – Tinja tidak boleh terjangkau oleh lalat atau hewan lain
    – Jamban harus bebas dari bau atau kondisi yang tidak sedap dipandang

  1. Kesehatan pemukiman
    Rumah dapat dikatakan sehat jika memenuhi indikator rumah sehat sebagai berikut:

  1. Pembuangan sampah

  1. Serangga dan Binatang Pengganggu
    Serangga dapat berpotensi menjadi vektor, misalnya pinjal tikut untuk penyakit pes, anopheles untuk malaria dan aedes untuk penyakit DBD. penanggulangan dari penyakit tersebut yaitu dengan merancang rumah/tempat pengelolaan makanan dengan rapat tikus,kelambu, gerakan 3M pada penampungan air dan penggunaan kasa pada lubang angin di rumah. Binatang pengganggu seperti anjing yang dapat menularkan penyakit rabies, kecoa dan lalatyang dapat menyebabkan diare dan tikus yang menyebabkan leptospirosis.

  1. Makanan dan minuman

  1. Pencemaran lingkungan
    Pencemaran lingkungan diantaranya pencemaran air, pencemaran tanah, udara dan suara. Masalah pencemaran udara seperti pembakaran kauyu bakar, bahan bakar rumah tangga merupakan salah satu faktor risiko timbulnya infeksi saluran pernafasan bagi anak bayi maupun balita.

 

Sumber gambar :
Puskesmas Mergangsan


word-image-2.jpeg
11/Jul/2019

SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT (STBM)

OLEH : GIVAN DWI RIYAN

Sejarah STBM di Indonesia

STBM merupakan adopsi dari keberhasilan pembangunan sanitasi total dengan menerapkan model CLTS (Community Led Total Sanitation). Pendekatan CLTS sendiri diperkenalkan oleh Kamal Kar dari India pada tahun 2004. Di tahun yang sama, Pemerintah Indonesia melakukan studi banding ke India dan Bangladesh. Penerapannya dimulai pertengahan tahun 2005, ketika pemerintah meluncurkan penggunaan metode ini di 6 desa yang terletak di 6 provinsi. Pada Juni 2006, Departemen Kesehatan mendeklarasikan pendekatan CLTS sebagai strategi nasional untuk program Sanitasi.

Bulan Juli 2007 menjadi periode yang sangat penting bagi perkembangan CLTS di Indonesia, karena pemerintah bekerja sama dengan Bank Dunia mulai mengimplementasikan sebuah proyek yang mengadopsi pendekatan sanitasi total bernama Total Sanitation and Sanitation Marketing (TSSM) atau Sanitasi Total dan pemasaran sanitasi (SToPS), dan pada tahun 2008 diluncurkannya sanitasi total berbasis masyarakat (STBM) sebagai strategi nasional (Kepmenkes RI No. 852/MENKES/SK/IX/2008)

Apa Itu STBM ?

Sanitasi Total Berbasis Masyarakat yang selanjutnya disingkat STBM adalah pendekatan untuk mengubah perilaku higienis dan saniter melalui pemberdayaan masyarakat dengan cara pemicuan. (Permenkes RI No. 03 Tahun 2014 Tentang Sanitasi Total Berbasis Masyarakat). Program STBM memiliki indikator outcome dan indikator output. Indikator outcome STBM yaitu menurunnya kejadian penyakit diare dan penyakit berbasis lingkungan lainnya yang berkaitan dengan sanitasi dan perilaku.

Tujuan STBM

Penyelenggaraan STBM bertujuan untuk mewujudkan perilaku masyarakat yang higienis dan saniter secara mandiri dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. (Permenkes RI No.03 tahun 2014).

Sanitasi Total Berbasis Masyarakat Merupakan Renstra Nasional, Oleh karna itu pemerintah kota maupun pemerintah daerah berlomba lomba untuk Mendeklarasikan Kelurahan Bebas Buang Air Sembarangan karna menjadi Rapot baik dalam suatu Daerah kedepanya. Oleh Karna itu Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Barat Bersama Sanitarian Se-Jakarta Barat membentuk

“ Dektektif Tinja “ yang bertujuan untuk mengurangi angka Stop Buang Air Besar di Wilayah Kerjanya Masing-Masing.

Kelurahan yang telah ODF (Open Defecation Free)

  1. Kelurahan Pekojan (Tambora)
  2. Kelurahan Duri Utara (Tambora)
  3. Kelurahan Sukabumi Utara (Kebon Jeruk)
  4. Kelurahan Tanjung Duren Selatan (Gropet)
  5. Kelurahan Meruya Selatan (Kembangan)
  6. Kelurahan Joglo (Kembangan)

Kegiatan yang telah di lakukan di Jakarta Barat untuk menunjang kegiatan STBM

  1. Penguatan komitmen lintor tingkat walikota Jakarta Barat
  2. Pembentukan “Detektif tinja” yang dibina langsung oleh ketua tim penggerak PKK Tk Kota Adm Jakarta Barat
  3. Verifikasi Internal oleh Tenaga Kesling diwilayah kerja masing-masing

Progres STBM Puskesmas Kec Kembangan

Rencana Kerja Kesling Kecamatan Kembangan

  1. Koordinasi Lintas Sektor Tk Camat dan Lurah
  2. Sosialisasi STBM Per RW
  3. Pembentukan TIM STBM
  4. Pendataan jamban oleh kader
  5. Rekap data

Verifikasi Sanitasi Total Berbasis Masyarakat

  1. Pertemuan dengan masyarakat
  2. Bina Suasana yang baik dengan masyarakat
  3. Edukasi alur penularan penyakit
  4. Menumbuhkan rasa malu, jijik dan takut sakit

Monitoring evaluasi kemajuan

  1. Monitoring setiap minggu ke KK yang belum dan akan membangun jamban sehat
  2. Sosialisasi di tempat-tempat perkumpulan RT yang dilakukan kader
  3. Kader melaporkan kemajuan kegiatan STBM di wilayahnya kepada pihak puskesmas


HASIL KEGIATAN

Terwujudkan komitmen bersama antara Camat lurah, RT/RW, Kader Kesehatan dan pihak Puskesmas


Terlaksananya sosialisasi jamban sehat di lingkungan kelurahan Joglo, Meruya Selatan dan Srengseng (menggunakan PERDA NO 8 TAHUN 2007)



Terjadinya kesepakatan dengan pihak swasta terkait CSR di Kelurahan Kemb Utara


PRESTASI HASIL KEGIATAN

Kecamatan Kembangan menjadi kecamatan paling banyak kelurahan yg ODF di DKI Jakarta selain Tambora.

Kecamatan Kembangan menjadi kecamatan paling banyak melakukan verifikasi yaitu 3 kelurahan (Meruya Selatan, Joglo dan Srengseng) di DKI Jakarta. 2 Kelurahan Sudah ODF


Target ODF Kesling Kembangan Tahun 2019

  1. Srengseng

Target ODF Kesling Kembangan Tahun 2020

  1. Meruya Utara
  2. Kemb Utara
  3. Kemb Selatan

C:\Users\M. Agus\Downloads\IMG-20190305-WA0019.jpg


logo-long

Alo Gaes merupakan media komunikasi yang berisi info-info kesehatan remaja, mulai dari isu pubertas, gizi, hingga kesehatan mental. Alo Gaes juga bisa lho sebagai sarana kamu berkonsultasi singkat atau tanya-tanya soal kesehatan fisik maupun mental dari ahlinya langsung. Kami juga terbuka untuk kamu-kamu yang mau kirim artikel atau hasil karya lain lho.

Konten Terbaru

Selamat datang di Puskesmas Kembangan. Fitur chat ini khusus curhat online remaja
//
Dokter Umum
Kak Wanda
//
Bidan
Kak Ita
//
Ahli Gizi
Kak Desi
//
Dokter Umum
Kak Agnes
//
Dokter Umum
Kak Micca
//
Perawat
Kak Dadang
//
Apoteker
Kak Priska
//
Psikolog
Kak Ros
//
Jak-GO (Jaringan Konsultasi Gigi Online)
Pelayanan Gigi
//
Call Center
Call Center
WhatsApp