Content

Jangan lupa dishare ya Guys!

A5.jpg
12/May/2023

Alo gaes. Asma merupakan penyakit kronis pada saluran pernapasan dan merupakan penyakit genetik, yaitu penyakit yang muncul karena adanya kelainan pada DNA yang diwarisi oleh orang tua atau keluarga. Asma dapat diderita oleh semua golongan usia, mulai dari yang masih muda sampai yang sudah tua sekalipun. Pada anak-anak, gejala penyakit asma dapat menghilang dengan sendirinya saat memasuki usia remaja. Namun jika gejala asma cukup berat, maka kondisinya bisa bertahan atau muncul kembali di masa mendatang.

Saluran pernapasan pada penderita asma lebih sensitif dibandingkan dengan orang normal. Ketika paru-paru terpapar pemicu asma, maka otot-otot di saluran penapasan akan menjadi kaku dan menyempit serta produksi dahak meningkat. Kombinasi kedua kondisi tersebut membuat penderita mengalami gejala asma.

Gejala dan Penyebab Asma

Bagi penderita asma ada beberapa gejala yang dapat mereka alami seperti: sesak pada dada, batuk yang muncul pada malam hari atau dini hari, sesak napas, dan mengi (suara bersiul saat mengeluarkan napas).

Pola kemunculan gejala asma tersebut dapat berbeda-beda bagi setiap penderita asma, tetapi ada pola gejala yang umum yaitu: datang dan pergi seiring waktu atau di hari yang sama, mulai atau makin parah dengan infeksi virus seperti pilek, dipicu oleh olahraga, alergi, udara dingin atau hyperventilasi (karena tertawa atau menangis), lebih buruk di malam hari atau pagi hari.

Meskipun belum diketahui penyebab utama dari penyakit asma, ada beberapa hal yang dapat menyebabkan muncul asma yaitu:

  • Debu
  • Asap rokok
  • Bulu binatang
  • Udara dingin
  • Infeksi virus
  • Aktivitas fisik
  • Paparan zat kimia

Jika terkena pemicu di atas biasanya akan memunculkan gejala asma pada penderita asma.

Pengobatan dan Pencegahan Asma

Pengobatan asma bertujuan untuk meredakan gejala dan mencegah kambuhnya gejala pada penderita asma, serta mengurangi pembengkakan dan penyempitan pada saluran pernapasan. Maka dari itu, para penderita asma perlu disiplin menjalani pengobatan dengan dokter agar asma tetap terkendali.

Pengobatan yang diberikan kepada penderita asma biasanya direkomendasikan menggunakan inhaler untuk mengurangi sesak napas atau mencegah munculnya serangan asma kambuh, selain itu nebulasi, penggunaan obat minum atau operasi juga bisa menjadi pengobatan bagi penderita asma.

Konsultasi langsung dengan dokter perlu dilakukan bagi penderita asma selama melakukan pengobatan karena perlunya pengawasan dari dokter untuk menentukan cara pengobatan yang tepat bagi penderita, contohnya penggunaan inhaler pun tidak bisa sembarangan karena terdapat efek samping dari penggunaannya.

Kemudian pencegahan dapat dilakukan untuk mengurangi terjadinya gejala asma. Selain melakukan pola hidup sehat ada beberapa hal yang dapat dilakukan antara lain:

  • Mengenali pemicu gejala asma dan menghindarinya
  • Mengikuti anjuran rencana penangan dari dokter
  • Menggunakan obat-obatan yang telah dianjurkan dokter secara teratur
  • Memonitor kondisi saluran pernapasan


rokok7.jpg
14/Aug/2020

Alo gaes…. Apa Kabar?

Ada kegiatan apa nih di wilayah kalian buat memperingati Hari Kemerdekaan RI? Pastinya udah ga seseru tahun lalu ya, karena DKI Jakarta masih menerapkan PSBB. Ya, karena kasus COVID-19 masih tinggi di Jakarta. Masih bertambah ratusan kasus tiap harinya, sehingga tercatat sampai dengan tanggal 13 Agustus 2020 ada 27.761 kasus positif (sumber : www.coronajakarta.go.id) Artinya virus ini masih mengincar kita kita nih, khususnya yang punya perilaku hidup tidak sehat.

Salah satu perilaku hidup tidak sehat adalah merokok, baik rokok konvensional maupun rokok elektrik. Menurut Dokter Spesialis Paru sekaligus Ketua Pokja Masalah Rokok Perhimpunan Dokter Paru Indonesia, dr. Feni Fitriani Sp.P(K), di dalam tubuh manusia ada reseptor yang disebut angiotensin converting enzyme 2 (ACE2), yaitu enzim yang menempel pada permukaan luar (membran) sel-sel beberapa organ seperti, paru-paru, arteri, jantung, ginjal dan usus. Pada perokok jumlah reseptor ACE2 ini lebih banyak 40 persen hingga 50 persen dibanding yang bukan perokok. Ketika virus SARS Cov-2 penyebab COVID-19 masuk ke dalam saluran pernapasan akan hinggap dan melekat pada ACE2. Makin banyak ACE2 dalam tubuh, makin besar pula virus Corona ini menempel dan masuk dalam tubuh. Penelitian di Wuhan, Tiongkok, menemukan pasien positif dan yang meninggal ternyata lebih banyak adalah perokok berat. Inilah yang menyebabkan perokok itu lebih berisiko tinggi terhadap COVID-19. (sumber : portal berita beritasatu.com).

Selain masalah pandemi, merokok juga dapat menyebabkan penyakit akibat rokok seperti gangguan pernapasan (PPOK, asma), gangguan kardiovaskuler (hipertensi, stroke, dan penyakit jantung koroner), kanker, serta gangguan kehamilan dan reproduksi. Alhasil yang menderita penyakit seperti ini harus rutin bolak balik ke fasilitas kesehatan untuk mengendalikan penyakitnya. Repot ya? Tentunya ga cuma keluar biaya kan untuk proses ini, tetapi juga jadi boros waktu, alias jadi kurang produktif, termasuk produktifitas keluarga yang mengantar. Selain itu merokok juga mempengaruhi penampilan estetik seseorang, lho, seperti muka kusam, bibir cenderung hitam, nafas bau, serta karang gigi.

Nah….konsumsi rokok ini selain membahayakan kesehatan diri sendiri, juga dapat merugikan kesehatan orang lain yang bukan perokok lho… Data Riskesdas 2010, menunjukkan bahwa 92 juta warga Indonesia terpapar asap rokok orang lain (AROL), 43 juta diantaranya merupakan anak-anak, termasuk 11,4 juta anak usia 0-4 tahun. Padahal anak-anak ini adalah masa depan bangsa. Kebayang kan kalau dari anak anak sudah terpapar asap rokok, dewasanya nanti jadi manusia yang sakit sakitan.

Data WHO 2010, Global Report on Non Communicable Disease (NCD) menunjukkan bahwa persentase kematian akibat Penyakit Tidak Menular (PTM) termasuk penyakit akibat rokok, menempati proporsi sebesar 63 %. Setiap 10 kematian, 2 diantaranya diakibatkan oleh rokok. Artinya secara umum perokok 10 tahun lebih dini meninggal dibanding bukan perokok. Ga aneh sih, karena ternyata dalam sebatang rokok, terdapat 200 bahan yang dapat menyebabkan bahaya kesehatan, 43 diantaranya dapat menyebabkan kanker. Serem kaaaaaaaan…

Situasi konsumsi rokok di Indonesia

Pada tahun 1970 konsumsi rokok di Indonesia berjumlah 30 miliar batang, sedangkan pada tahun 2009 jumlah tersebut meningkat sangat drastis menjadi 260 miliar batang atau meningkat lebih dari 700% dalam kurun waktu 40 tahun, hingga pada tahun 2015 persentase perokok laki-laki usia ≥ 15 tahun mencapai 66% jumlah penduduk (>90 juta orang).

Dan tahukah kamu, ternyata seseorang mulai merokok paling banyak mulai usia remaja, seperti kalian kalian ini. Kenapa? karena remaja adalah sasaran, remaja perokoklah yang nanti akan menjadi konsumen rokok pengganti perokok dewasa dan tua yang sudah meninggal, sehingga iklan rokok dibuat semenarik mungkin untuk menarik minat remaja, bahkan di beberapa tempat masih banyak pula kegiatan remaja yang disponsori produk rokok.

Saya sudah tahu bahaya merokok, ingin berhenti, tapi kok masih sulit ya?

Hebat lho kamu sudah punya keberanian dan niat berhenti merokok. Berhenti merokok memang tidak mudah, tapi kamu pasti bisa. Ada 2 cara yang bisa kamu lakukan untuk berhenti merokok, yaitu :

  1. Berhenti Seketika. Hari ini Anda masih merokok, besok Anda berhenti sama sekali. Untuk kebanyakan orang, cara ini yang paling berhasil.
  2. Berhenti secara bertahap. Mengurangi kecanduan rokok secara bertahap bisa dilakukan dengan menurunkan jumlah rokok yang dihisap setiap hari sampai akhirnya tidak merokok sama sekali. Di sini kamu harus punya target waktu kapan akan berhenti total dan berkomitmen dengan keputusan yang kamu ambil.

Nah…kalau kamu, cara berhenti merokok yang mana yang paling memungkinkan bisa kamu lakukan?

Berikut tips 8M yang bisa kamu lakukan untuk memudahkan proses berhenti merokokmu :

  1. Memohon doa
  2. Memiliki niat dan motivasi
  3. Minum air atau juice buah
  4. Membuat sesuatu
  5. Mengunyah sesuatu
  6. Menarik nafas panjang
  7. Menghindari nyala rokok
  8. Melakukan olahraga

Tak bisa dipungkiri, untuk menempuh cara berhenti merokok yang alami dan juga cepat, hanya satu kuncinya, yakni motivasi. Motivasi berhenti merokok harus ada jauh sebelum kamu benar-benar berhenti. Pasalnya alasan inilah yang nanti akan mencegah kamu untuk kembali mengonsumsi rokok.

Buatlah daftar alasan yang bisa mengubah hidupmu ketika kamu mencoba untuk berhenti. Buatlah alasan spesifik ataupun sederhana seperti “aku ingin berhenti merokok agar tak cepat capek ketika main futsal”, dan banyak alasan lain yang tentunya berbeda beda tiap orang.

Jadi tentukan motivasi berhenti merokokmu yang paling kuat dan berpotensi mengubah hidupmu di masa depan. Bila kamu menghadapi kendala, kamu bisa berkonsultasi ke Puskesmas Kecamatan Kembangan, kami sudah menyediakan layanan konseling berhenti merokok lho. Masih takut ke Puskesmas? Ga usah khawatir, kamu bisa konseling dahulu melalui WhatsApp, chat kami yaaaaa melalui WhatsApp Chat ALOGAES.

Upaya memotivasi diri, yuuk tonton Kisah Robby – Penderita Kanker Laring Akibat Merokok, yuuk copy link nya https://www.youtube.com/watch?v=WG-2L3fjCjk

Tetap sehat dan produktif yaa Gaes di tengah Pandemi COVID19 ini, lakukan hal yang menyenangkan dan bermanfaat di rumah. Stay Save, Stay Helthy


logo-long

Alo Gaes merupakan media komunikasi yang berisi info-info kesehatan remaja, mulai dari isu pubertas, gizi, hingga kesehatan mental. Alo Gaes juga bisa lho sebagai sarana kamu berkonsultasi singkat atau tanya-tanya soal kesehatan fisik maupun mental dari ahlinya langsung. Kami juga terbuka untuk kamu-kamu yang mau kirim artikel atau hasil karya lain lho.

Konten Terbaru

Selamat datang di Puskesmas Kembangan. Fitur chat ini khusus curhat online remaja
//
Dokter Umum
Kak Wanda
//
Bidan
Kak Ita
//
Ahli Gizi
Kak Desi
//
Dokter Umum
Kak Agnes
//
Dokter Umum
Kak Micca
//
Perawat
Kak Dadang
//
Apoteker
Kak Priska
//
Psikolog
Kak Ros
//
Jak-GO (Jaringan Konsultasi Gigi Online)
Pelayanan Gigi
//
Call Center
Call Center
WhatsApp