Mengenal ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Akut)
Halo Gaes … Sudah memasuki bulan Desember, mulai sering turun hujan, namun kadang udara di luar masih terasa menyengat karena peralihan dari musim kemarau. Nah dimusim pancaroba ini mulai banyak yang batuk pilek atau sering disebut ISPA. Yuk kita kenali lebih jauh tentang ISPA.
Sebenarnya apakah ISPA itu ?
ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Akut) adalah infeksi akut yang dapat menyerang salah satu atau lebih bagian saluran pernafasan mulai dari hidung, sinus, sampai ke alveoli yang ada di paru paru.
ISPA itu termasuk penyakit ringan atau berat?
KLASIFIKASI ISPA
- Klasifikasi berdasarkan lokasi
- ISPA Bagian Atas
Infeksi Akut yang menyerang hidung sampai epiglottis dengan organ adneksanya, misalnya : Rhinitis Akut, Faringitis Akut, Tonsillitis Akut, Sinusitis Akut, dsb.
- ISPA Bagian Bawah
Menyerang mulai dari bawah epiglottis sampai alveoli paru, misalnya : Trakeitis, Bronchitis Akut, Bronkiolitis, Pneumonia, dll.
- Klasifikasi berdasarkan derajat keparahan penyakit
- ISPA Ringan : penatalaksanaannya cukup dengan obat pereda gejala, tanpa pengobatan antibiotika
- ISPA Sedang : penatalaksanaannya memerlukan pengobatan dengan antibiotika tetapi tidak perlu dirawat ( cukup berobat jalan )
- ISPA Berat : kasus ISPA yang harus dirawat di RS atau Puskesmas dengan sarana perawatan
Apakah penyebab ISPA?
Beberapa mikroorgnaisme yang dapat menyebabkan ISPA, antara lain :
- Virus : golongan miksovirus (virus influenza, virus parainfluenza, virus campak), Adenovirus, Koronavirus, Pikornavirus, Mikoplasma, Herpes Virus, dll.
- Bakteri : Streptokokus Hemolitikus, Stafilokokus,Pneumokokus, Haemofilus Influenzae, Bordetela Pertusis, Korinebakterium Difteria, dsb.
- Riketsia
Mikroorganisme tersebut dibatukkan/dibersinkan oleh penderita ISPA ke udara, sehingga dapat masuk ke dalam tubuh orang yang sehat.
Siapa saja yang rawan terkena ISPA?
Berikut beberapa orang yang rawan terkena ISPA, antara lain :
- Bayi
- Anak-anak yang lahir prematur atau yang memiliki riwayat jantung bawaan atau penyakit paru-paru.
- Anak-anak dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah.
- Orang-orang di usia pertengahan.
- Orang dewasa yang mengidap penyakit paru obsruktif kronik, gagal jantung progresif, atau asma.
- Orang dengan usia lanjut
- Orang dengan sistem imun lemah, seperti orang dengan transplantasi organ, kemoterapi, atau HIV/AIDS.
- Orang yang dikelilingi dengan pengidap ISPA yang bersin atau batuk tanpa menutup hidung dan mulutnya.
Apa saja tanda dan gejala ISPA?
- ISPA Ringan
- Batuk
- Pilek
- Serak
- Sakit tenggorokan
- Dengan ataupun tanpa panas (demam)
- Termasuk juga ISPA Ringan : keluarnya cairan dari telinga (congekan) tanpa rasa sakit pada telinga, radang saluran tenggorokan (faringitis), radang amandel (tonsilitis)
- ISPA Sedang
Seperti ISPA ringan ditambah dengan satu atau lebih tanda dan gejala berikut :
- Nafas cepat > 26x/menit ( tanda utama ) pada orang dewasa dan > 40x/menit pada balita
- Panas 38° C atau lebih
3. ISPA Berat
Tanda dan gejala ISPA ringan / sedang ditambah dengan satu atau lebih tanda & gejala berikut :
- Penarikan dinding dada ke dalam (chest indrawing) pada saat inspirasi (menarik nafas)
- Stridor (mengorok)
- Tak mampu atau tak mau makan
Tanda & Gejala ISPA berat yang lain :
- Kulit kebiru – biruan (sianosis)
- Nafas cuping hidung (cuping hidung ikut bergerak kembang kempis waktu bernafas)
- Kejang
- Kesadaran menurun
Pengobatan ISPA
Bila kamu mengalami gejala gejala di atas, konsultasilah ke dokter. Dokter akan meresepkan obat sesuai kriteria ISPA. Adapun anjuran yang diberikan dokter untuk mengurangi keluhanmu diantaranya :
- Istirahat yang cukup (tidur malam 6-8 jam/hari)
- Minum air putih minimal 2lt/hari atau sesuai kebutuhan
- Kompres air hangat bila kamu demam
Apa saja yang dapat dilakukan untuk mencegah ISPA?
- Meningkatkan daya tahan tubuh dengan mengonsumsi makanan bergizi seimbang, berolahraga secara teratur, serta tidur yang cukup (6-8 jam perhari).
- Rajin mencuci tangan, terutama setelah beraktivitas di tempat umum.
- Menghindari menyentuh bagian wajah, terutama mulut, hidung, dan mata dengan tangan agar terhindar dari penyebaran virus dan bakteri.
- Tidak merokok dan menghindari paparan asap rokok orang lain
Buat kamu yang sedang sakit ISPA, terapkanlah etika batuk untuk mencegah penularan pada orang lain