Kanker serviks adalah jenis kanker yang kerap kali menyerang wanita. Lantas, sebenarnya apa sih tes IVA dan pap smear itu? Seberapa efektif pemeriksaan tersebut mendeteksi adanya kanker serviks?
Kanker Leher Rahim adalah penyakit tumor ganas yang disebabkan oleh virus Human papillomavirus (HPV), yang dapat ditularkan baik melalui hubungan seksual namun seseorang akan lebih beresiko menderita kanker leher rahim apabila :
- Menikah atau melakukan hubungan seksual sebelum usia 17 tahun
- Bergabti-ganti pasangan seksual atau berhubungan dengan pria yang sering berganti pasangan
- Terpapar Infeksi Menular Seksual (IMS)
- Melahirkan banyak anak
- Perokok baik aktif atau pasif
- Penurunan daya tahan tubuh
- Mempunyai saudara perempuan atau ibu yang menderita kanker leher rahim
Meski termasuk ganas, kanker yang berkembang di leher rahim ini sebenarnya dapat dicegah dan dideteksi sejak dini. Setiap perempuan yang telah melakukan hubungan seksual khususnya yang berumur 30-50 tahun, sebaiknya menjalani deteksi dini kanker leher Rahim yang dapat dilakukan dengan cara :
- Tes Iva ( Inspeksi Visual dengan Asam Asetat) : yaitu pemeriksaan leher Rahim dengan mengoleskan asam cuka, atau
- Tes pap Smear : Yaitu pengambilan jaringan pada leher Rahim yang akan dikirim ke laboratorium untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Perbedaan IVA dan Pap Smear antara lain, dengan tes IVA hasil dapat segera diketahui sedangkan pap smear membutuhkan waktu 1-2 minggu. Tes IVA (inspeksi visual asam asetat) adalah pemeriksaan leher rahim yang juga bisa digunakan sebagai pendeteksi pertama. Jika dibandingkan dengan pap smear, tes IVA cenderung lebih murah karena pemeriksaan dan hasil diolah langsung, tanpa harus menunggu hasil laboratorium.
Tes IVA menggunakan asam asetat atau asam cuka dengan kadar 3-5 persen, yang kemudian diusapkan pada leher rahim. Setelah itu, hasilnya akan langsung ketahuan, apakah Anda dicurigai memiliki kanker serviks atau tidak. Ketika jaringan leher rahim memiliki sel kanker, maka biasanya jaringan akan terlihat luka, berubah menjadi putih, atau bahkan mengeluarkan darah ketika diberikan asam asetat. Sementara, jaringan leher rahim yang normal, tidak akan menunjukkan perubahan apapun.
Meskipun terdengar menyeramkan, sebenarnya pemeriksaan ini tidak menyakitkan dan hanya membutuhkan waktu beberapa menit saja. Pemeriksaan ini dianggap pemeriksaan awal yang efektif dan murah untuk mendeteksi kanker serviks. Pasalnya, tidak dibutuhkan waktu dan pengamatan laboratorium lagi untuk tahu hasilnya. Selain itu, kelebihan tes IVA lainnya adalah pemeriksaan ini aman dilakukan kapan pun.